JABAR EKSPRES- Makanan sebagai kebutuhan bagi jasmani, sedangkan ilmu kebutuhan bagi rohani. Keduanya sama, sama-sama dibutuhkan, jika tidak terpenuhi maka kita akan lemah dan tak bisa apa-apa. Seseorang menganalogikan bahwa ilmu itu bagaikan makanan, jika jasmani perlu pada makanan yang bergiji, maka rohani pun perlu diberi ilmu yang bergiji.
Salah satu alasan, mengapa kita harus mengkonsumsi sesuatu yang bergizi tinggi, jawabanya agar kita hidup dengan sehat dan nyaman. Maka dari itu, saat rohani diberi ilmu yang sangat bergizi, berbobot, bernilai, bermakna dan lain sebagainya, maka rohani kita dijamin sehat, terhindar dari penyakit-penyakit rohani.
Resah, gelisah, iri, dengki, dan lain sebagainya itu termasuk kepada penyakit rohani. Berbeda dengan kanker, mag, demam, dan yang lainnya itu bagian dari penyakit jasmani. Coba bayangkan bila jasmani kita tidak pernah diberi makan ? Mungkin kita akan lemah, mudah rapuh, bahkan diancam mati. Begitupun dengan rohani, jika tidak diberi ilmu. Ia akan rusak dan mudah rapuh.
Dan bayangkan jika kamu diberi makan hanya dengan itu-itu saja tanpa ada yang lain. Misalnya dari zaman dulu hingga sekarang makannya tempe terus tanpa mencoba yang lain. Mungkin kita akan bosan dan muak. Nah begitupun dengan rohani, jika diberi ilmu tentang itu-itu saja, tanpa mencari dan mencoba ilmu yang lain, mungkin kamu akan bosan dan jenuh.
Jangan berhenti mencari ilmu, karna itu kebutuhan mu, ciptakanlah rohani yang sehat dan tenag dengan diberikan asupan ilmu yang bergizi. Jangan bosan dengan ilmu, ilmu itu luas, bahkan ada yang mengatakan, jika seluruh lautan dan jadikan tinta, dan seluruh pohon dijadikan kertas, maka tak akan pernah cukup ku untuk menuliskan ilmu yang ada pada alam semesta ini. Hauslah akan ilmu, rohani mu membutuhkan itu, jangan biarkan ia hancur tak menentu.
Baca artikel tentang motivasi lainnya di sini.