JABAR EKSPRES- Dunia ini meliputi waktu, kesemptan, jarak, dan tempat. Sangat disayangkan jika dunia ini hanya dipakai untuk berpesta pora. Karna seperti yang dijanjikan oleh Allah, ketika kita mengejar dunia maka yang didapatkan hanyalah kesenangan dunia, sedangkan di akhirat akan mendapat siksa neraka. Ada yang perlu kita perbaiki, untuk menuju kehidupan yang hakiki. Sering sekali kita menganggap bahwa ibadah yang kita lakukan telah berjalan dengan baik.
Padahal ada salah satu ayat yang menjadikan diri ini untuk terus bermuhasabah. Dalam Al-baqorah ayat 8 Allah SWT berfirman:
“Dan di antara manusia ada yang berkata, Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.”
Mengapa bisa demikian ? Mengaku beriman namun Sebenarnya tidak pernah ada pengakuan. Brother and sister, iman itu akan diakui jika kita telah memenuhi ke-3 syatat iman. Sarat yang pertama adalah diyakini dengan hati, yang kedua di ikrarkan dengan lisan, dan yang ketiga diamalkan dengan anggota badan. Saat semua itu telah dilakukan, maka jangan pernah meragukan, pastinya kita akan mendapatkan sebuah pengakuan dari satu-satunya tuhan. Maka tenanglah dalam mengumpulkan amalan untuk didunia dan diakhirat.
Setelah beriman, kita lanjutkan pada fase berhijrah, iman akan terasa hambar jika tidak diiringi dengan berhijrah. Seperti yang kita ketahui, bahwa hijrah memiliki arti betpindah, namun untuk saat ini, yang dimaksud bulanlah pindah tempat, melainkan pindah keyakinan, pindah pemikiran, pindah akidah, dan pindah ahlaq.
Saat kita telah mengimani sesuatu yang dijamin kebenaran nya, maka pindahkanlah seluruh aspek kehidupan kita kepada apa yang telah kita yakini. Brother and dister, perjalanan tidak cukup sampai disana, setelah hijrah masih ada fase jihad yang perlu kita taklukan. Jihad bukan hanya berperang menumpahkan darah, tapi memerangi hawa nafsu sebagai musuh terbesar dalam diri itu juga merupakan jihad.
Jangan befikir setelah hijrah jalan yang ditempuh akan selalu mulus, banyak cobaan, banyak godaan dan rintangan yang perlu di lawan. Belum lagi dengan musuh diluar yang berupaya keras untuk menghancurkan orang-orang yang telah berhijrah. Saat semua itu terjadi, kita tidak bisa hanya tinggal diam, bergerak dan melawan dengan segenap kemampuan itu menjadi sebuah kewajiban. Korbankan apa yang bisa kita korbankan.