Jabarekspres.com – Kasus stunting kian menurun tiap tahun. Hal itu bisa dilihat berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, pada rentang tahun 2020 sampai 2022.
Pada tahun 2020, Dinkes Kota Bandung mencatat, ada sebanyak 9.567 anak yang mengalami stunting atau sebesar 8,93 persen. Tahun selanjutnya, merosot turun sampai 7.608 temuan atau 7,9 persen.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bandung, Sony Adam mengungkapkan, jumlah kasus ganggungan perkembangan anak yang disebabkan gizi buruk itu, terus landai sampai tahun sekarang.
”Tahun 2022 ini, ada sebanyak 6.614 anak atau 6,43 persen,” ungkap Sony saat diwawancara Jabar Ekspres, Rabu (14/11).
Namun mantan Plt Dinkes Kota Bandung itu, menyebut, kendati mengalami penurunan jumlah kasus, pengentasan stunting masih jauh dari target.
”Cita-cita, ingin di bawah angka nasional,” katanya.
Terlebih, menurutnya, masalah stunting bisa terselesaikan apabila dua faktor besar dapat diatasi dengan baik. Diantaranya mesti dipantau dari segi aspek spesifik dan aspek sensitif.
”Kalau aspek spesifik di Dinkes, seperti makanan tambahan dan pemantauan berat badan balita. Aspek sensitif, ada di dinas lain,” tambahnya.
”Untuk itu juga pemberdayaan masyarakat. Pengetahuannya pun mesti ditingkatkan. Sehingga mereka paham akan pentingnya pencegahan stunting untuk generasi mendatang,” pungkasnya. (zar)