BANDUNG – Pasca terjadinya ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, masyarakat di sekitar lokasi sudah beraktivitas kembali seperti biasa.
Dari pantauan Jabar Ekspres, terlihat sejumlah kendaraan dan juga masyarakat sudah berlalu-lalang tepat di depan lokasi bom itu terjadi.
Meski begitu, aparat kepolisian masih melakukan penjagaan dan masyarakat tidak diperkenankan untuk mendekat kelokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, untuk pelayanan Mapolsek Astana Anyar untuk sementara sudah dialihkan ke Mapolres Bandung.
‘’Jadi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan bisa langsung datangi atau menghubungi Polrestabes Kota Bandung ya, karena jaraknya juga dekat,’’ ujar Ibrahim Tompo kepadaa wartawan, Kamis, (8/12).
Dia menuturkan, saat ini kondisi Mapolsek Astana Anyar butuh perbaikan. Sebab, beberapa bagian mengalami kerusakan akibat ledakan bom itu.
‘’Untuk para tahanan yang ada di polsek Astana Anyar juga dipindahkan ke Polrestabes Kota Bandung,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo langsung mendatangi lokasi kejadian ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar.
Pelakunya merupakan rersidivis teroris yang pernah terlibat dalam aksi bom panci di daerah Cicendo Kota Bandung pada 2017 lalu.
‘’Pelaku sempat menjalani hukuman selama 4 tahun dan mendapat kebebasan pada 2021,’’ tutup Listyo.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Suntana mengatakan, kejadian berlangsung ketika para anggota Polsek sedang melakukan apel pagi sekira pukul 8.00 WIB.
“Pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota kita yang sedang apel, lalu ditahan oleh beberapa anggota untuk tidak mendekat,” kata Suntana saat diwawancarai di lokasi, Rabu (7/12).
Dia melanjutkan, saat ditahan agar tidak mendekati anggota yang sedang apel pagi, pelaku peledakan bom sempat mengacungkaan senjata tajam jenis pisau dan seketika ledakan pun terjadi.
“Oleh ledakan itu, 11 orang menjadi korban. Terdiri dari 10 anggota Polri, satu anggota meninggal dunia atas nama Sofyan,” ujar Suntana.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, satu korban lainnya merupakan warga sipil yang saat insiden terjadi berada di dekat area Kantor Polsek Astana Anyar.