JABAR EKSPRES- Tiada hari tanpa cinta, kata itu yang kerap sekali menjadi perbincangan orang orang, seperti sudah menjadi menu utama untuk melakukan segala hal. Cinta tidak hanya mewabah dijaman sekarang, sudah sejak dahulu, hingga adam dan hawa dikatakan sebagai cikal bakal dari kata cinta. Semakin berjalan nya waktu, cinta terus mengalir, menelusuri setiap jiwa dan menciptakan sejarah pada kehidupan manusia.
Mulai dari kisah romeo dan juliet, jack dan rose yang memulai kisah nya dikapal Titanic, ali dan fatimah, hingga cintanya rabiah al-adawiah. Cinta sangat memiliki kekuatan yang luar biasa, dia bisa mematikan dan menghidupkan, dia bisa merapuhkan dan membangkitkan, apapun itu, dengan cinta akan dengan mudahya terlaksana. Namun, kekuatan cinta selalu saja disalahkan karna adanya kesalah pahaman. Ketauhilah, cinta itu anugrah yang diberikan oleh sang maha pemurah.
Allah menciptakan cinta dengan indah atas kesuciannya, membuat orang-orang bahagia dan tenang akan kehadiranya. Saat cinta seperti tak berperan dengan seharusnya, maka itu bukan kesalahan cinta, itu adalah kesalahan kita yang salah menempatkan dan mengaplikasikan. Seperti pisau yang disalah gunakan, seharus nya pisau ada didapur dan dipakai untuk memasak, bukan ada ditangan penjahat dan dipakai untuk membunuh.
Begitu pun dengan cinta, cinta seharusnya ditempatkan ditempat yang paling tinggi untuk dipersebahkan hanya pada allah bukan untuk hal yang lain. Adapun mencintai sesuatu yang lain itu harus dilandasi dengan atas nama allah. Bukan kah kita sering mendengar pepatah bijak yang mengatakan- janganlah kamu mencintai sesuatu melebihi cintamu pada allah. Itu artinya, bukan berarti kita tidak boleh mencitai yang lain, namun jangan sampai cinta kita pada yang lain melebihi cinta kita pada allah. Karna cinta akan benar-benar menjadi anugrah saat kita mampu mengendalikannya dengan baik. Sedangkan cinta bisa menjadi musibah saat kita tidak bisa mengendalikanya dengan baik pula.
Karna cinta, batu keras berubah menjadi lembut bgaikan angin. Karna cinta amarah berubah menjadi ramah. Karna cinta sakit menjadi sehat. Karena cinta kepedihan menjadi kebahagian. Karena cinta duri berubah bagaikan duri. Karna cinta obat berubah bagaikan coklat. Jangan salah, cinta itu kuat, energinya luar biasa. Dia bisa mengubah hal apapun, dia bisa meninggikan bahkan menjatuhkan.