JABAREKSPRES.COM – Dua minggu paska kejadian gempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur pada 21 November lalu, kini kondisi korban di tenda-tenda pengungsian mulai banyak yang terserang penyakit. Salah satunya yang berada di Desa Gasol, Kecamanatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Dari hasil pengamatan Jabarekspres dilokasi pengungsian tersebut, beberapa warga mengalami berbagai penyakit. Diantaranya Diare, sakit kepala, masuk angin serta gatal-gatal. Selain beberapa penyakit tersebut warga yang mengalami patah tulang akibat tertimpa reruntuhan bangunan juga mengaku belum tertangani dengan maksimal.
Menurut Koordinator pengungsi di kampung Benjot Desa Gasol Kecamatan Cugenang, Ustadz Nandar, warga yang berada di tenda-tenda darurat banyak yang sakit. Lantaran kondisi cuaca yang sering kali hujan lebat, membuat ketahanan tubuh pengungsi saat berada ditenda yang hanya beralaskan seadanya tersebut menjadi rawan terkena penyakit.
Dilokasi tersebut ada 142 Kepala Keluarga atau total sekitar 560 jiwa yang tersebar di 15 tenda darurat. Satu tenda bisa diisi lebih dari 20 Kepala keluarga yang saling berdesak-desakan. Karenanya bila satu orang mengalami sakit akan sangat cepat terjadi penularan.
Belum lagi lokasi pengungsian ini juga berdekatan dengan penimbunan sampah, sehingga membuat masyarakat lebih rentan lagi terkena penyakit.
Meski demikian, diakui Nandar, bahwa keberadaan posko PMI di lokasi tersebut sangat membantu menangani permasalahan kesehatan warga.
Hampir setiap hari selalu muncul keluhan kesehatan dari masyaarakat, dan petugas kesehatan yang disiagakan di posko tersebut diakuinya sangat cepat responnya dalam membantu warga yang membutuhkan.
Saat ini, Nandar sedang mengupayakan pembangunan tenda-tenda darurat baru untuk warganya yang memiliki tanah kosong didekat rumahnya. Sehingga warga bisa tinggal ditenda tersendiri tidak agi tercampur dengan yang lain.
“Warga kita suruh untuk membuat rangka tendanya saja, dan kita akan mengupayakan bantuan terpal untuk tendanya. Karenanya kami membutuhkan banyak terpal dan alas tidur untuk ditenda-tenda.” ujarnya yang berharap akan lebih banyak lagi bantuan berupa terpal untuk warganya.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh pengungsi di desa Sukamanah Kecamatan Cugenang. Para ibu di tenda-tenda darurat mengaku kesulitan mendapatkan akses air bersih, juga toilet untuk keperluan keluarganya.