BANDUNG – Pasca terjadi gempa di Cianjur, Pemerintah Daerah Pemprov Jabar saat ini tengah fokus untuk pembinaan mental para warga Cianjur yang menjadi Korban Gempa.
Wakil Gubenur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, proses pemulihan mental atau trauma gempa Healing sedang dilakukan. Khususnya kepada anak-anak.
Saat ini, untuk bantuan kepada korban bencana gempa di Cianjur akan terus disalurkan, sampai kondisi masyarakat pulih dan dapat melakukan aktivitas kembali.
‘’Jadi untuk masyarakat jika sudah kondisinya baik silahkan untuk segera beraktifitas kembali,’’ ujar Uu ketika ditemui usai sidang paripurna DPRD Jabar, Rabu, (30/12).
Menurutnya, pembinaan phisikis korban menjadi prioritas agar masyarakat Kabupaten Cianjur bisa kembali bersemangat untuk melakukan aktivitas.
Selain itu, untuk rumah warga yang mengalami kerusakan pemprov jabar akan melakukan koordinasi dengan berbagai komponen masyarakat agar perbaikan dapat dilakukan secara bersama-sama.
Pemdaprov juga meminta kepada para pengusaha swasta untuk ikut berpartisipasi memberikan bantuan pemulihan khususnya membangun kemabali rumah-rumah warga yang hancur akibat gempa.
“Saya akan rapatkan ini dengan organisasi kepemudaan dan yang lainnya. Tujuannya saya minta bantuan ke para relawan untuk membantu (membereskan bangunan yang runtuh),” katanya
Sementara soal penyaluran bantuan logistik akan dikoordinasikan secara terpousat sehingga pembagiannya merata.
Uu menjklaim seluruh korban gempa di Cianjur sudah mendapatkan bantuan secara merata. Sehingga, jika ada yang mengatakan belum menerima bantuan sama sekali harus segera melapor.
Untuk akses jalan, saat ini sudah bisa dilalui baik oleh kendaraan roda empat maupun roda dua. Sedagkat untuk fasilitas tanggap darurat semuannya sudah beroperasi.
“Jadi tinjauan keseluruhan Alhamdulillah baik, dan semua fasilitas tanggap darurat juga semua sudah bisa terpenuhi. Cuma tinggal satu mereka (korban), semua berpikir tentang pembangunan rumahnya,” tuturnya
Untuk diketahui, gempa dengan kekuatan 5,6 SR yang terjadi pada Senin (21/11) telah mengakibatkan belasan ribu rumah mengalami kerusakan.
Sebanyak 17.864 bangunan mengalami rusak dengan rincian rusak berat 4.376, sedang 5.306, dan ringan 8.182.
“Namun untuk infrastruktur dan fasilitas publik terdapat sekolah 511 tempat ibadah 150, Faskes 16, gedung perkantoran 17,” ujarnya. (san/yan).