Untuk itu guru harus mencari cara bagaimana mengembangkan potensi peserta didik sehingga diharapkan mampu mengembangkan kompetensi mereka. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri, karena kurikulum ini lebih menekankan pada kebebasan peserta didik. Kurikulum ini sebenarnya memudahkan para guru dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik.
Praptono (2022) menyebut salah satu kebijakan strategis dalam Merdeka Belajar adalah pilihan terbaik untuk mengatasi persoalan pendidikan di Indonesia dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Untuk bisa melaksanakan kurikulum ini dilapangan dibutuhkan guru-guru hebat, Guru yang mampu menampilkan lima karakter keunggulan yaitu kemandirian, berorientasi pada peserta didik, terbiasa dengan budaya refleksi, mampu berinovasi, dan memiliki kematangan dari segi mental, moral, dan spiritual sehingga dapat menjalankan kode etik profesi dengan baik.
Kemandirian artinya guru memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk belajar. Berorientasi pada peserta didik artinya guru menerapkan pembelajaran dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar peserta didik. Guru juga harus terbiasa membudayakan refleksi, sesudah merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, hal yang tidak kalah penting adalah merefleksikan apakah yang dijalankan sudah berhasil? Segala bentuk tantangan dan hambatan, bisa didiskusikan dengan teman sejawat untuk mendapatkan solusinya. Artinya guru harus aktif dan proaktif membiasakan belajar bersama dalam komunitas belajarnya.
Sehingga guru mampu melakukan inovasi pengembangan sekolah dengan berkolaborasi bersama orang tua, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya.
Beradaptasi dengan hal yang baru memang tidak mudah namun dengan semangat yang tinggi, motivasi untuk belajar dan niat untuk berubah kearah lebih baik, guru dapat berkolaborasi dengan teman sejawat disertai kerja keras melalui berbagai pelatihan dan pembelajaran, baik secara mandiri maupun dengan komunitas profesional. Karena guru yang baik adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar. Bukankah guru juga harus membiasakan siswa untuk belajar?
Ciri dari Kurikulum ini fokus terhadap materi esensial sehingga peserta didik memiliki waktu banyak untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar, contohnya literasi dan numerasi. Guru lebih fleksibel dalam melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik.