BANDUNG – PDIP saat ini, masih belum menuntukan sikap untuk mengusung salah satu kadernya Ganjar Pranowo. Hal ini membuat seluruh partai kontestan pemilu masih membaca perkembangan politik yang terjadi.
Wacana ini, lantas menimbulkan pertanyaan dikalangan elit politik, tentang sikap dari partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.
Sejauh ini, banyak dari internal PDIP mengusulkan, agar putri dari Megawati Soekarno Putri diusung menjadi Calon Presiden (Capres).,
Kharisma Puan Maharani yang notabene keturunan trah Soekarno seakan tidak menjadi jaminan memiliki elektabilitas yang moncer seperti Ganjar Pranowo.
Akan tetapi di sisi lain, Kader PDIP Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas sangat kuat untuk diusung sebagai Capres.
Sikap ini, bisa disasumsikan sebagai cara PDIP untuk memaikan percaturan politik dalam menentukan Capres.
Sebetulnya banyak partai-partai Kesengsem dengan elsktabiltas Ganjar Pranowo. Partai Persatuan Pembangunan melalui Wakil DPW Asrul Sani menyatakan Mayoritas Kader PPP mendukung Ganjar.
Selain itu, Partai Golkar dengan kekuatan politik dan finansialnya, diam-diam juga kepincut dengan Ganjar. Bahkan, menurut survei Saiful Mujani Resarch Center (SMRC), Partai Golkar akan semakin bersinar jika Airlangga Hartarto berduet dengan Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindr juga tidak akan tinggal diam. Politisi yang sudah banyak makan asam garam di militer itu dimungkinkan akan memankain peran dengan memanfaatkan kedekatan emosional dengan Megawati Soekarnoputri.
Banyak pengamat memprediksi bahwa, Ganjar Pranowo adalah sosok untuk berhadapan head to head dengan kubu oposisi yang lebih dulu mengusung Anies Baswedan.
Meski saat ini, Partai Gerindra sudah menjalin Koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (KIB), Prabowo tidak pernah meng-iyakan bahwa Calon Wakil Presidennya adalah Muhaimin Iskandar.
Bujuk rayu Cak Imin yang ngebet ingin mendampingi Prabowo terus dilakukan dengan mengajak untuk menyambangi para kiai sepuh di pondok pesantren. Harapan Pranowo tentu ingin mencuri simpati dari kalangan Nahdiyin.
Namun demikian sikap Prabowo sulit ditebak arahnya. Strateginya sangan matang dalam memaikan politik. Setipa perkembangan akan selalu dibaca dengan cermat.
Jika Prabowo berubah haluan maka sudah dipastikan hubungan Partai Gerindra dan PKB akan bubar. Koalisi Indonesia Raya (KIR) hanya akan tercatat dalam sejarah politik Indonesia.