Pulihkan Kerusakan Sumber Daya Hutan, Pemprov Jabar Tanam 95.760 Pohon

GARUT – Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2022, kembali diperingati pada tanggal 28 November 2022 sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 24 Tahun 2008. Kegiatan ini bertepatan pula dengan hari pohon sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 November.

Dalam peringatan menanam pohon Indonesia tingkat Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan berkolaborasi dengan Kodam III/Siliwangi, Spotdirga Kopasgat TNI-AU, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan-RI (BPDAS- HL), dunia usaha (PT. PJB Masdar Solar Energi, PT. Pembangkitan Jawa Bali Investasi, dan PT. Pegadaian) serta masyarakat akan melaksanakan penanaman 95.760 pohon di kabupaten/kota di Jawa Barat yang dibagi berdasarkan 9 wilayah Cabang Dinas Kehutanan bersama-sama dengan Pemerintah Daerah di 27 Kabupaten / Kota.

Pusat penanaman pohon berada di Kabupaten Garut yaitu di Bendung Copong Kp Maleer dan Aerosport Haruman Jingga.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian kepada seluruh masyarakat akan pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui pemanfaatan lahan yang berkelanjutan, diantaranya melalui penanaman pohon.

Selain penanaman pohon yang dilakukan hari ini, telah dilakukan penanaman 20.000 pohon oleh Dinas Binamarga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat tanggal 26 November 2022 serta dilakukan pula penanaman sebanyak 30.000 pohon di tanggal 30 November 2022 oleh CDK VIII di Kabupaten Majalengka.

 

Total pohon yang ditanam selama rangkaian kegiatan sebanyak 145.760 pohon atau seluas 364,4 ha lahan kritis yang akan ditanam.

Tercatat seluas 907.979,09 ha lahan di Jawa Barat merupakan lahan kritis, dimana sebesar 72,5% atau seluas 658.834,6 ha masuk dalam kategori sangat kritis. Untuk itu masih dibutuhkan perhatian khusus untuk menangani kondisi tersebut. Dari keseluruhan lahan kritis yang ada di Jawa Barat, sekitar 78% berada di luar kawasan hutan. Lahan kritis tersebut didominasi berada di daerah selatan, yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Tasik. Sampai tahun 2021 lahan kritis yang telah direhabilitasi atau ditanami pohon seluas 354.427,62 ha.

Latar belakang dipilihnya Kabupaten Garut sebagai lokasi pusat penanaman mengingat bahwa telah terjadi banjir bandang di 14 kecamatan pada bulan Juli 2022 dan kejadian serupa pernah terjadi di tahun 2016 khususnya di DAS Cimanuk Hulu. Faktor utama penyebab kejadian tersebut yaitu berkurangnya resapan air dan tingginya air larian akibat kerusakan lingkungan di kawasan hulu DAS Cimanuk. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Provinsi Jawa Barat, sebagian besar DAS Cimanuk memiliki indeks bahaya banjir bandang tinggi (88,72%) yang tersebar di 26 dari 42 kecamatan dengan total luasan sebesar 8.801,62 ha, sedangkan berdasarkan indeks bahaya longsor, lokasi yang memiliki indeks bahaya longsor tinggi tersebar di 26 kecamatan dengan luasan total sebesar 13.090,52 ha. Selain itu, berdasarkan hasil analisis badan penanggulangan bencana daerah Jawa Barat tahun 2020 menunjukan bahwa seluruh wilayah DAS Cimanuk Hulu memiliki indeks bahaya kekeringan tinggi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan