Keren! Inovasi Sabun Cuci Tangan Buatan Siswa SMKN 1 Garut Dorong Kemandirian Desa  

Dia mengatakan, produksi sabun cuci piring sempat terkendala gegara pandemi Covid-19. Namun di sisi lain, kondisi tersebut malah memunculkan inovasi lainnya berupa pembuatan hand sanitizer.  

“Saat ini, kita juga sedang mencoba inovasi pembuatan sabun cuci tangan kertas ukuran dua sentimeter kali dua sentimeter. Harapan kita, sabun ini sangat praktis, mudah dibawa ke manapun. Tapi ini belum fiks, masih dalam proses penyempurnaan,” tutur Reni.  

Selain sabun cuci tangan, ada banyak inovasi dihasilkan siswa dan guru di SMKN 1 Garut yang berdiri sejak 1 Agustus 1959 itu. Antara lain software aplikasi pembelajaran pengelolaan keuangan, listrik tenaga surya, listrik tenaga angin, tower untuk penguatan internet di desa, serta pembasmi hama dikendalikan gawai/gadget.  

”Inovasi pembasmi hama ini meraih penghargaan Juara 2 tingkat nasional dalam Festival Inovasi Guru tahun 2021. Namun belum ada HAKI-nya, masih dalam proses pengajuan,” kata Wakil Kepala SMKN 1 Garut Nurdin menambahkan.  

SMKN 1 Garut berlokasi di Jalan Cimanuk No. 309 A Kelurahan Pataruman Kecamatan Tarogong Kabupaten Garut yang juga mengusung konsep inspiring inovation with industry collaboration for excellence itu terus berusaha melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.  

Inovasi di SMK-SMK sendiri merupakan langkah menemukan sesuatu hal baru atau melakukan berbagai pembaruan yang terbentuk dalam sebuah produk, ide, desain, dan sebagainya. Baik karya asli maupun hasil modifikasi yang dibuat dan diterapkan di sekolah maupun masyarakat.  

Sementara itu Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat Drs. Aang Karyana , M. P.d mengatakan pihaknya telah mendorong agar SMK merambah ke pedesaan sebagai program dari SMK Masuk Desa (SMD). SMK Negeri 1 Garut sendiri telah merealisasikan program tersebut dengan menggandeng beberapa desa sebagai mitra dalam pengembangan produk sabun cuci piring.  

“KCD tentu mengapresiasi langkah SMKN 1 (Garut) dan akan menjadikannya sebagai contoh nyata dari program SMD,” ujar Aang.  

Menurut Aang, yang telah dilakukan oleh SMK Negeri 1 Garut merupakan best practices atau praktik baik dalam mengembangkan inovasi dan kolaborasi dengan mitra. Praktik baik ini perlu disosialisasikan agar menjadi contoh bagi sekolah lain.  

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan