BANDUNG – Kota Bandung kembali membuat gebrakan baru, dengan hadirnya satu lagi pusat hiburan di Kawasan Braga yaitu Braga Sky 1957.
Braga Sky 1957, menghadirkan bintang tamu Tiara Effendi, Brown Sugar, DJ Joana dan dibuka langsung oleh Direktur Utama PT Jaswita Jabar (BUMD Pemda Jawa Barat yang bergerak dalam bidang Pariwisata) Deni Nurdyana Hadimin dan Walikota Bandung Yana Mulyana pada Sabtu, 26 November 2022.
Owner Braga Sky 1957, Erwin Junianto mengatakan, Braga Sky 1957 membawa konsep baru gabungan beragam hiburan dengan membawa kejayaan masa lalu sejarah berdirinya Braga Sky pada 22 Mei 1957 sebagai bioskop papan atas yang legendaris di Kota Bandung.
“Braga Sky 1957 juga merupakan tempat Presiden RI pertama Ir. Soekarno untuk beristirahat menonton bioskop. Film pertama yang diputar pada waktu itu adalah “The Teahouse of the August Moon” yang dibintangi oleh Marlon Brando,” kata Erwin saat ditemui, Minggu (27/11).
Pada masanya, lanjut Erwin, Bioskop Braga Sky 1957 dilengkapi dua bar bagi para pengunjung untuk menikmati makanan dan minuman sambil menonton film.
“Konsep tersebut diterapkan untuk Braga Sky 1957 masa kini, yakni dengan konsep Café Movie, dimana para pengunjung dapat menikmati hidangan makanan dan minuman sambil nonton film, pada malam hari mulai pukul 19.00 – 22.00 WIB,” lanjut Erwin.
Braga Sky 1957 memiliki dua lantai, dengan luas total sekitar 700M2 dan kapasitas yang dapat menampung 200 pengunjung. Kualitas sofa yang berkualitas tinggi dengan membuat jarak yang cukup menjadikan pengunjung merasa nyaman berada di Braga Sky.
Pengunjung akan dimanjakan dengan layar lebar, layer LED sebesar 6m x 3m, dengan tingkat ketajaman yang sangat tinggi di kelasnya yaitu P 2,5 yang menghasilkan kualitas gambar yang jernih, bersih, tajam sehingga terasa seperti nonton di bioskop biasa.
Begitu juga dengan kualitas suaranya, sound system dengan kualitas yang sangat tinggi seperti RCF TTL 6A, yang diatur secara apik oleh sound enginer bertaraf Internasional, lulusan dari Australia Ismael Arafat, menghasilkan kualitas suara yang tidak kalah dari sound system di bioskop papan atas.
Ismael adalah lulusan dari jurusan Matematika ITB, salah satu dari sekitar 25 orang di Indonesia yang memegang lisensi sound enginers bertaraf Internasional. Dengan kemampuannya, Ismael sangat detail dalam menghitung resonansi suara dan pantulan suara dari dinding gedung, sehingga menghasilkan akustik yang luar biasa.