Jabarekspres.com – Masyarakat Indonesia berharap pemerintah melalui Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). khususnya harga BBM bersubsidi seperti Pertalite.
Sebenarnya, keinginan masyarakat harga Bahan Bakar Minyak turun sangatlah wajar. Terlebih, setelah harga minyak mentah dunia mengalami penurunan sebesar tiga persen.
Penurunan harga minyak mentah dunia sebesar tiga persen itu tak lepas dari pertimbangan negara-negara yang tergabung dalam G7.
Mereka memutuskan harga perdagangan minyak mentah turun setelah mempertimbangkan batas harga di atas tingkat pasar untuk minyak Rusia.
di lansir dari ANTAR Negara-negara yang tergabung dalam G7 menetukan batas harga minyak Rusia sekitar US$ 65-67 dollar Amerika per barel.
Sementara harga minyak mentah berjangka Brent pengiriman Januari turun sebesar USD 2,95 atau 3,3 persen menjadi USD 85,41 per barel.
Sedangkan minyak mentah Ural yang dikirim ke Eropa Barat Laut diperdagangkan sekitarUS$67-68 per barel.
Sebenarnya, penurunan harga minyak mentah dunia ini bisa saja membuat harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia ikut turun.
pasalnya, PT. Pertamina dan Badan Usaha Swasta penyedia BBM selalu menyesuaikan dengan harga minyak mentah dunia.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT. Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengamati pergerakan harga minyak mentah di pasar global.
Sehingga, dia mengaku belum dapat memastikan harga akan turun atau tidak. Khususnya untuk untuk BBM jenis Pertamax.
Pertamina Turunkan Harga
Pertamina sendiri sebenarnya sudah melakukan penurunan harga jual BBM non subsidi sejak 1 November lalu. Salah satunya pada BBM jenis Pertamax Turbo.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax Turbo itu sebelumnya Rp14.900 menjadi Rp14.300 atau turun Rp600 per liter.
Sedangkan untuk harga jenis Pertamax tetap diangka Rp13.000 per liter dan Pertalite Rp10.000.
Sementara untuk harga BBM jenis Dexlite dan Pertamina Dex malah naik. Untuk Dexlite yang sebelumnya Rp 17.800 menjadi Rp 18.000, sedangkan Pertamina Dex dari yang sebelumnya Rp 18.100 menjadi Rp 18.550.
Jika meliahat Badan usaha penyalur BBM swasta lainnya, seperti Shell, mereka sudah ikut menurunkan harga BBM-nya.