BOGOR – Banyak korban gempa Cianjur tengah mengalami gangguan psikologis pasca gempa bumi yang terjadi pada Senin 21 November 2022 lalu.
Diketahui, 19 warga yang berasal dari Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur harus mengungsi di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Para pengungsi tersebut ditampung di Kampung Jambu, RT 02 RW 002, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng.
Namun, satu keluarga sudah kembali ke Cianjur. Pada saat ke Bogor mereka tidak membawa apapun termasuk berkas-berkas penting, hanya membawa pakaian yang mereka pakai. Di antara pengungsi tersebut terdapat satu ibu hamil usia kandungan 9 bulan dan lansia.
Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Debi Sulistia mengatakan, kondisi secara psikologis beberapa korban mengalami trauma berat, sehingga sulit tidur di dalam kamar, serta takut dan cemas ketika mendengar suara berisik.
“Sementara untuk kondisi secara fisik, mengalami luka ringan, memar dan mengalami sakit kepala, terdapat pula satu orang yang mengalami cedera berat,” kata Debi Sulistia kepada media, Kamis November 2022.
Lebih lanjut, Debi Sulistia menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membantu memfasilitasi pengungsi yang menjadi korban bencana di Kabupaten Cianjur tersebut.
Bantuan yang diberikan Pemkab Bogor melalui Dinsos Kabupaten diantaranya, pakaian, obat-obatan, susu untuk ibu hamil, kebutuhan dan perlengkapan bayi, sembako serta kebutuhan lainnya.
“Penanganan yang dilakukan diantaranya, pihak kecamatan akan mendatangkan tenaga medis dari puskesmas ke lokasi rumah pengungsian. Pihak pemerintah desa dan kecamatan bersedia membantu semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan para korban,” tambahnya.
Untuk pemulihan secara psikologis atau trauma healing juga akan dilakukan segera oleh Pemkab Bogor terhadap para pengungsi korban gempa Cianjur.
“Intinya, Pemkab Bogor siap membantu dan memfasilitasi korban sampai terpenuhi semua kebutuhannya,” pungkasnya. (sfr)