BANDUNG – Aksi perundungan atau bullying menimpa salah seorang siswa di SMP Plus Baiturahman Kota Bandung.
Perundungan dilakukan di dalam kelas dengan kekerasan secara fisik terhadap korban yang terjadi pada Kamis, (17/11) ketika jam sekolah.
Aksi perundungan tersebut sempat viral di media sosial twiter dan menjadi perbincangan oleh warganet.
Ketika dikonfirmasi terkait aksi perundungan tersebut, Kepala Sekolah SMP Plus Baiturahman, Kota Bandung, Saifullah Abdul Muthalib membenarkan aksi perundungan tersebut terjadi di sekolah yang dipimpinnya.
Dia mengaku sangat menyesalkan terjadi bullying di sekolah tersebut. Kejadian terjadi pada pukul 09.10 WIB ketika selesai jam pelajaran.
“Memang terus terang saja kami sangat mengecam dan tidak setuju terhadap kejadian ini karena ini adalah kekerasan,” ucapnya saat ditemui di SMP Plus Baiturahman, Kota Bandung, Sabtu (19/11).
Pihaknya sudah memanggil para siswa yang telah melakukan perundungan tersebut dengan didapingi oleh para orangtuannya.
Saefullah mengatakan, sebetulnya aksi perundang tersebut bukan sebuat kesengajaan. Sebab pada awalnya para siswa hanya bermain di dalam kelas.
Para siswa pada awalnya bermain tebak-tebakandengan menggunkan helm kemudian dipukul dari belakang dan menebak siapa yang melakukannya, tapi sepertinya kelewat batas.
“Anak-anak membuat satu game, tapi lama-kelamaan bukan dengan tangan tapi dengan kaki,’’ cetus dia.
Pada saat itu, ketika terjadi tendangan di kepalap korban terjatuh ke lantai. Sehingga langsung dibawa ke rumah sakit Umum Daerah Kota Bandung (RSUD) Kota Bandung. Setelah dilakukan pemeriksaan dan Rotgen korban tidak mengalami luka serius.
Atas peristiwa itu, pihak sekolah langsung melakukan evaluasi menyeluruh khususnya untuk menerapkan pengawasan kepada para siswa.
“Tentunya ini akan menjadi evaluasi bagi kami untuk lebih ketat lagi dalam pembelajaran di sekolah,” pungkasnya. (san/yan).