Serapan Anggaran Kabupaten Bogor Baru Capai 60 Persen, Begini Alasannya!

BOGORSerapan anggaran Kabupaten Bogor memasuki akhr tahun ini masih belum terealisasi 100 persen.

Menanggapi masalah ini, Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor Achmad Wildan beralasan, serapan anggaran Kabupaten yang masih rendah disebabkan para pengusaha penyedia jasa baru mengambil dana anggaran uang muka saja.

Jadi saya minta kepada para pengusaha penyedia jasa untuk melngambil uang termin untuk mempercepat realisasi,’’ kata Acmad Wildan kepada Jabarekspres.com, Kamis, (17/11).

Dia menyebutkan, saat ini untuk serapan anggaran baru mencapai 60 persen.

Jumlah ini terbagi 40 persen untuk proyek insfrastruktur dan 20 persen untuk pelaksanaan berbagai kegiatan.

Kendati begitu, lanjutnya, serapan anggaran dipastikan akan meningkat menjelang pertengahan akhir tahun. Dimana rata-rata penyedia jasa mulai melakukan penagihan.

“Biasanya mereka di pertengahan akhir tahun akan nagih, jadi pasti ada peningkatan,” tambahnya.

Ahmad Wildan mengaku optimis pada akhir tahun serapan anggaran dapat direalisasikan secara penuh.

Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Soebiantoro terkesan pesimistis saat menjawab pertanyaan Jabarekspres.com  terkait kegiatan yang ada di dinasnya akan selesai di akhir tahun.

“Saya sih berharap dan ingin di akhir tahun semua kegiatan selesai, tapi liat nanti lah ya saya takut salah ngomong,”singkatnya.

Pada tahun 2022 ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, hanya mengelola 168 kegiatan, dan rata-rata kegiatan tersebut bernilai dibawah Rp 3 miliar.

Dan untuk proyek jalanBojonggede-Kemang dinilai paling memakan anggaran yang paling besar yakni sebesar Rp 44 miliar.

“Hanya Proyek bomang saja yang besar, untuk yang lainnya hanya 3,4 miliar kebawah,”pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari LPSE, terdapat puluhan pekerjaan yang mengalami gagal lelang. dengan berbagai alasan.

Proyek Insfrastruktur pembangunan jalan dan jembatan banyak yang mengalami gagal lelang sehingga harus di tender ulang untuk anggaran tahun depan.

Jika dijumlahkan proyek-proyek itu ditaksir mencapai ratusan miliar yang tersebar diberbagai satuan tuga Organisasi Perangkat Daerah (OPD). (sfr/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan