Menyambut Piala Dunia, Pameran ‘Free Kick’ Kesebelasan Seniman Hadir di Galeri Pusat Kebudayaan

BANDUNG – Pameran Kessenian “Free Kick” dilaksanakan pada tanggal 11-19 November di Galeri Pusat Kebudayaan Jalan Naripan, Kota Bandung. Pembukaan dilaksanakan pada tanggal 11 November pukul 15:00 sore oleh sang kurator Aa Nurjaman dan asisten kuratornya Isa Perkasa. Pameran ini hadir dengan karya dari 11 seniman yang sudah lama berkecimpung dalam dunia seni antara lain Eko Bambang Wisnu, Eris Lungguh, Iwan Ismael, John Martono, Marian Sofrina, Mufti Priyanka, Nesar Aesar, Prabu Perdana, Tommy Aditama Putra, Toni Antonius, dan Yogie A Ginanjar.

Suasana pembukaan berlangsung dengan ramai dan meriah yang juga diantaranya dihadiri oleh kalangan seniman, akademisi dan masyarakat umum. Karya dari 11 seniman ini dipajang, rata-rata seniman menampilkan lebih dari satu karya mulai dari yang sama nama karyanya hingga yang berbeda. Pameran ini berangkat dari obrolan singkat Isa dengan Aa yang berkeinginan supaya hadir pameran dari seniman Bandung dan Yogyakarta.

“Alasan memilih 11 seniman ini adalah karena mereka konsisten berkarya dan mereka ini adalah seniman-seniman yang serius. Punya kekuatan dalam karya-karnyanya, seniman bandung sebenarnya cukup banyak namun layaknya tim sepak bola harus dipilih yang terbaik dari posisinya,” tutur Isa.

Pameran kesenian ini bersinanggungan dengan menyambut piala dunia, oleh karena itu pameran ini mengusung tema “Free Kick” kesebelasan seperti dalam permainan sepak bola. Dijumpai di pameran, salah satu seniman yang terlibat yaitu Eko Bambang Wisnu. Selain aktif sebagai seniman dia juga adalah seorang alumni dari ISBI Bandung dan saat ini Aktif mengajar di STTB.

“Karya Smell After Rain bagi saya adalah layaknya sekumpulan prosa dramatik yang menghilangkan tujuan. Objek, goresan, dan atmosfer dari waktu yang terlupakan dilemparkan bersama dengan cara yang tidak masuk akal.. Layaknya bau setelah hujan yang menyentuh indra, kenangan datang sekelebat kemudian perlahan menghilang,” tutur Eko.

Selain itu Eko juga menyampaikan kesannya yang sangat senang terlibat dalam pameran ini karena bisa bertemu dengan teman-teman yang bisa menyegarkan dan memberikan warna bagi seni rupa bandung. Isa Perkasa selaku asisten kurator berharap semoga pameran ini dapat berlanjut dan menjadi pemersatu para seniman.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan