Jabarekspres.com — Gerakan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan alias Car Free Day (CFD), yang biasa berlangsung pada akhir pekan di Kota Bandung masih belum bisa dilakukan.
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron menegaskan, hingga saat ini pihaknya tidak bisa memberi rekomendasi kegiatan tersebut digelar. Terlebih, tengah muncul kenaikan kasus Covid-19.
”Kalau dari segi pertimbangannya, hari ini kasus harian Covid-19 terus meningkat. Ini menimbulkan kekhawatiran, maka kami terus lakukan evaluasi,” tegas Asep saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Dia melanjutkan, untuk sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus intens melakukan evaluasi. Termasuk mempertimbangkan Car Free Day (CFD) sudah boleh kembali dilaksanakan atau tidak.
”Kami dari satgas sejak awal belum memberi rekomendasi apapun.. Jadi, tidak bisa disebut dibatalkan juga,” lanjut Asep.
”Tapi sekarang tren (Covid-19) naik lagi. Terus juga pemahaman masyarakat tentang CFD belum selaras dengan esensi CFD itu sendiri,” imbuhnya.
Esensi yang dimaksud, kata Asep, berkaitan dengan pemanfaatan lokasi CFD untuk berjualan. Padahal, kegiatan CFD itu bertujuan supaya masyarakat bisa mengurangi tingkat polusi udara.
”Jadi intinya, kalau masyarakat sudah bisa memahami esensi CFD. Dan dibarengi dengan kondisi pandemi yang stabil. Bisa saja CFD digelar kembali,” katanya.
Adapun menyoal uji coba CFD, Asep mengungkapkan, hal itu bisa saja dilakukan dalam waktu dekat. Tentunya apabila kondisi lapangan sudah kondusif.
”Masih ada kemungkinan uji coba. Kami akan evaluasi untuk rencana ujicoba itu, (tapi) pekan ini kan kasus (Covid-19) terus-menerus naik,” ungkapnya.
”Mudah-mudahan kalau pandemi covid sudah stabil, bisa saja CFD dapat digelar begitu juga sebaliknya,” sambung Asep.
Menurutnya, tren kenaikan kasus Covid-19 itu, berdasarkan angka kasus harian yang meningkat. Hal tersebut, kata Asep, tampak dari penambahan angka kasus baru.
”Kenaikan di Kota Bandung itu terlihat yang biasanya kasus harian landai di angka 50, sekarang sudah mencapai 100 kasus,” ujarnya.
Sementara itu, Asep memastikan, sampai saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi soal kasus Covid-19 varian XBB. ”Ya sampai hari ini belum ada konfirmasi bahwa kenaikan di Kota Bandung ini disebabkan XBB,” pungkasnya. (zar)