JABAREKSPRES – Ketika gerhana bulan dikabarkan akan terjadi pada Selasa (8/11/2022) malam Rabu ini, beberapa informasi tentang mitos yang mengiringinya turut juga muncul salah satunya tentang ibu hamil yang harus mandi ketika gerhana bulan terjadi.
Informasi terkait akan terjadinya gerhana bulan pada malam Rabu 8 November 2022 ini telah diumumkan oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
“Hasilnya menunjukkan akan terjadi peristiwa Gerhana Bulan Total pada malam Rabu Wage 14 Rabiul Akhir 1444 H yang bertepatan dengan tanggal 8 November 2022 M,” kata Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang dikutip Jabarekspres.com di laman resmi NU Online, Selasa (8/11/2022).
Namun benarkah saat gerhana bulan ibu hamil harus mandi?
Berikut adalah penjelasannya terkait mitos yang menganjurkan mandi ketika gerhana bulan terjadi bagi perempuan hamil.
Mengutip dari NU Online, H. Muhammad Arifin menjelaskan bahwa gerhana bulan yang terjadi ketika waktu-waktu tertentu tidak harus dikaitkan dengan mitos, tetapi gerhana bulan ini merupakan tanda-tanda kebesaran Allah.
Menurut penjelasannya tersebut gerhana bulan perlu dipahami sebagai karunia sekaligus pertanda kuasa Allah.
Ia juga menjelaskan bahwa siapa yang bisa membuat bulan menjadi merah dan terjadi gerhana dan siapa yang mampu melakukannya, itu hanyalah Allah SWT.
Banyak orang yang masih mengaitkan terjadinya gerhana bulan dengan sesuatu yang akan menimpa seseorang apabila seseorang itu tidak melakukan hal-hal yang “dianjurkan” dalam masyarakat.
Contohnya perempuan hamil ketika melihat gerhana bulan harus menggigit sesuatu di bawah ranjang atau ibu hamil tersebut harus mandi.
Jika tidak melakukannya maka bayinya kelak akan memiliki bibir sumbing. “Itu pemahaman yang tidak benar. Yang betul kalau terjadi gerhana bulan, ya Shalat Khusuf, karena ini sunnah mu’akkad,” jelasnya.