JabarEkspres.com, Bandung Barat – Ratusan buruh di Kabupaten Bandung Barat akan melaksanakan demonstrasi di depan Gedung Sate, Kota Bandung pada 4 November 2022.
Demonstrasi tersebut menuntut kenaikan upah minimum Provinsi dan Upah Minimum Kabupaten (UMP/UMK) 2023 sebesar 13 persen.
Ketua FSPMI Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dede menjelaskan bahwa aksi tersebut akan berlangsung seharian.
Nantinya perwakilan buruh se-Bandung Raya akan menggeruduk kawasan Gedung Sate.
“Kita akan awali dengan konvoi dari Kabupaten Bandung Barat sampai lokasi demonstrasi, untuk demo sekarang tidak ada boikot, tapi ini permulaan,” jelasnya saat dihubungi pada Kamis, 3 November 2022.
Dede menyebut, aksi tersebut nantinya perlu menjadi catatan pemerintah, agar memiliki rasa keberpihakan kepada kehidupan buruh.
Di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, efek dari kenaikan BBM, kata Dede, penting untuk membuat daya beli masyarakat menjadi stabil dengan upah yang layak.
“Sehingga minimal kenaikan upah 13 persen, untuk meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.
Menurutnya, kenaikan upah 13 persen merupakan hal yang waja karena selama tiga tahun terakhir upah buruh belum naik.
“Kemarin kita maklumi, karena dengan adanya pandemi semua kesusahan. Namun, saat ini pemerintah menakutinya dengan resesi, mau apalagi alasannya, kita sudah muak,” kata Dede.
Bila tuntutan buruh tidak digubris oleh pemerintah, nantinya para buruh akan melakukan aksi lanjutan yang masih dirahasiakan.
“Besok baru aksi permulaan, dan tentunya aksi akan terus kita lakukan sampai dengan nantinya kita akan lakukan mogok kerja serentak se-Jabar,” tutupnya.*** (Mg1)