BANDUNG – Ditengah keresahan warga mengenai beredarnya obat-obatan yang tercemar zat berbahaya, Pemerintah Kota Bandung justru memberikan data yang mengejutkan, mengenai kekurangan tenaga apoteker di beberapa puskesmas.
Dari total seluruh puskesmas yang dimiliki Kota Bandung, yakni 81 Puskesmas, ternyata yang memilki tenaga apoteker hanya 62 puskesmas. Sementara sisanya yakni 19 puskesmas tanpa memiliki tenaga ahli farmasi.
Menanggapi hal tersebut, Pemeritah Kota (Pemkot) Bandung tengah mengupayakan agar semua Puskesmas di Kota Bandung memiliki apoteker. Terlebih menurut Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, peran apoteker sangat penting.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian berujar, pihaknya masih menunggu intruksi lanjutan dari pemerintah pusat.
Dia menambahkan, tenaga kesehatan apoteker di Bandung untuk saat ini memang masih kekurangan. “Kami juga kesulitan dalam hal keperluan sumber daya manusia (SDM),” ujar Anhar saat dihubungi, pada Selasa (1/11).
Sementara ini, Anhar mengatakan bahwa pihaknya juga masih berharap dengan perekrutan tenaga kesehatan, yakni pada tenaga dari regulasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini.
“Cukup banyak tenaga PPPK termasuk apoteker. Adapun kalau pelayanan kefarmasian di puskesmas, saat ini insyallah semua sudah bisa memberikan,” jelas Anhar.
“Karena (kami) sangat tergantung kepada regulasi dari pusat,” tandasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana menginginkan, jumlah tenaga kesehatan apoteker bisa terpenuhi. Menurutnya, kehadiran apoteker di seluruh puskesmas Kota Bandung bisa memberikan kebutuhan obat yang tepat untuk masyarakat.
“Apoteker bisa memberikan obat yang baik dan tepat untuk masyarakat. Fungsi itu hanya bisa dilakukan oleh para apoteker,” ungkap Yana pada seminar sekaligus konfercab Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung, Sabtu, (29/10).
Yana juga membahas peran penting lain dari apoteker dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Kota Bandung. Meskipun ada varian yang baru, tapi seluruh angka menunjukkan pandemi Covid-19 sangat terkendali.
“Mudah-mudahan proses ikhtiar vaksin yang kita lakukan bersama ini bisa menyelesaikan pandemi Covid-19 di Kota Bandung,” katanya.
“Melalui konsolidasi ini, semoga IAI bisa membuat program yang tidak saja memberikan manfaat untuk organisasinya, tapi juga masyarakat bangsa dan negara,” pungkasnya. (zar)