Dia bahkan berpikir gang yang begitu ramai itu bisa berbahaya hingga membuatnya berlindung di klub terdekat.
“Ketika kami keluar dari sana (klub terdekat) sekitar jam 10:30 malam, orang-orang mati tergeletak di sana. Di jalan dan banyak orang melakukan CPR pada mereka,” kata Karakan kepada The Korea Times, Minggu (30/10/2022).
3. Muncul desas-desus ada bom hingga ada kedatangan selebriti
Adapun Sonali Madane, seorang mahasiswa dari India yang sedang berkuliah di Korea Selatan itu juga menceritakan malam yang kacau di Itaewon.
Ia mengetahui kekacuan sedang terjadi di Itaewon itu, bahkan hanya dengan waktu setengah jam insiden ini terjadi.
Bahkan hingga muncul desas-desus yang menyebabkan kepanikan orang-orang saat itu.
“Orang-orang menyebarkan desas-desus, “Apakah ada ledakan? Apakah itu bom?” Karena itu, semua orang panik.… Yang lain mengatakan ada beberapa selebriti yang datang (yang menyebabkan penyerbuan),” kata Madane kepada The Korea Times , Minggu.
Kereta bawah tanah bahkan telah dihentikan karena situasi darurat sehingga membuat dirinya dan teman-temannya harus berlindung di restoran untuk sementara waktu.
4. Jumlah polisi tidak sebanding dengan banyaknya orang berkumpul
4. Jumlah polisi tidak sebanding dengan banyaknya orang berkumpul
Karakan bahkan menyebutkan bahwa pada saat itu tidak banyak polisi yang ada di sana dibandingkan dengan banyaknya orang yang berkumpul. Sehingga tidak cukup orang yang dapat mengendalikan kerumunan.
Ia juga menuturkan jika banyak petugas polisi yang ada di sana dan mengatur orang-orang saat itu, bisa mencegah kekacauan ini terjadi.
Al Kader juga setuju bahwa saat seminggu sebelumnya dia mengunjungi Itaewon untuk menghadiri festival makanan dan budaya internasional, lingkungan di sekitar Itaewon juga ramai dengan pengunjung, tetapi situasinya terkendali dengan kehadiran polisi yang memadai.
“Minggu lalu, jalan ini ditutup, tidak ada mobil di sini. Itu adalah tempat yang bagus, orang-orang bergerak bebas tanpa masalah. Tapi tadi malam sangat berbeda. Anda tidak bisa mengurus diri sendiri karena ada banyak orang. Saya pikir jika pemerintah Korea ingin memikirkan solusi, jika mereka tahu di Halloween atau di Natal akan banyak orang datang, mereka dapat menutup jalan ini dan mengendalikan daerah itu, dan menghindari hal seperti ini terjadi,” katanya.
“Minggu lalu, jalan ini ditutup, tidak ada mobil di sini. Itu adalah tempat yang bagus, orang-orang bergerak bebas tanpa masalah. Tapi tadi malam sangat berbeda. Anda tidak bisa mengurus diri sendiri karena ada banyak orang. Saya pikir jika pemerintah Korea ingin memikirkan solusi, jika mereka tahu di Halloween atau di Natal akan banyak orang datang, mereka dapat menutup jalan ini dan mengendalikan daerah itu, dan menghindari hal seperti ini terjadi,” katanya.