HEBOH Pasal Tentang Check In Hotel Pasangan Belum Nikah! Ternyata Ini Isinya

JABAREKSPRES – Geger soal adanya pasal pidana untuk pasangan belum menikah yang melakukan check in di hotel.

Apakah pasal pidana tersebut benar-benar ada?

Ternyata kehebohan ini berawal dari pasal pidana yang merupakan draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) final yang tercantum dalam pasal 415 bagian keempat tentang perzinaan.

Pada bagian keempat tentang perzinaan ini terdapat 3 (tiga) pasal di dalamnya.

Berikut salah satu isi pasalnya yaitu pasal 415 dalam Draf RUU KUHP Final yang dikutip Jabarekspres pada Sabtu (22/20/2022).

 

Bagian Keempat

Perzinaan

Pasal 415

(1) Setiap Orang yang melakukan persetubuhan dengan orang yang bukan suami atau istrinya dipidana karena perzinaan dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak kategori II.

(2) Terhadap Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan:

  1. suami atau istri bagi orang yang terikat perkawinan; atau
  2. Orang Tua atau anaknya bagi orang yang tidak terikat perkawinan.

(3) Terhadap pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 30.

(4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan di sidang pengadilan belum dimulai.

Penjelasan Pasal 415 :

Ayat 1

Yang dimaksud dengan “bukan suami atau istrinya” adalah:

  1. laki-laki yang berada dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan dengan perempuan yang bukan istrinya;
  2. perempuan yang berada dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan dengan laki-laki yang bukan suaminya;
  3. laki-laki yang tidak dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan dengan perempuan, padahal diketahui bahwa perempuan tersebut berada dalam ikatan perkawinan;
  4. perempuan yang tidak dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan dengan laki-laki, padahal diketahui bahwa laki-laki tersebut berada dalam ikatan perkawinan; atau
  5. laki-laki dan perempuan yang masing-masing tidak terikat dalam perkawinan melakukan persetubuhan

Ayat 2

Yang dimaksud dengan “anaknya” dalam ketentuan ini adalah anak kandung yang sudah berumur 16 (enam belas) tahun.

 

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan