Pemkot Bogor Gandeng Ahli Geologi dan Teknik Sipil Kaji Kebencanaan

JabarEkspres.com, BOGOR – Tim ahli geologi dari Pusat Kajian Geopark dan Kebencanaan Geologi dan Ahli Teknik Sipil dari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil dari Universitas Pakuan diterjunkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk meninjau lokasi bencana alam yang terjadi di wilayah Gang Kepatihan dan Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Pemkot Bogor menggandeng ahli untuk meminta gambaran, analisa, rekomendasi dan skema dalam melakukan penanganan fisik jangka menengah dan panjang pasca bencana tanah longsor menerjang kawasan tersebut.

Pusat Kajian Geopark dan Kebencanaan Geologi Unpak, Denny Sukamto Kadarisman mengatakan, dari sisi geologi, secara kasat mata terdapat lapisan tanah tebal di lokasi longsoran.

Dia menilai, penyebab terjadinya tanah longsor itu kemungkinan besar adalah bebatuan yang sudah lama terkena air kemudian lapuk dan menjadi tanah.

“Saya melihat kemungkinan ada kali Cidepit, ada pengaruh air masuk ke lokasi sehingga tanah menjadi lapuk, tebal,” paparnya.

Dari penglihatan kasat mata dan analisa awal, sambung dia, jenis longsoran yang terjadi di Gang Barjo itu bukan sesuatu yang menggelincir melainkan roboh begitu saja.

“Tanah gelincir itu berarti ada sesuatu dibawah yang licin, kemudian bergeser gitu. Nah itu yang paling bahaya, karena seluruh wilayah yang akan terdampak. Kalau dilokasi longsor Gang Barjo, ambruk hanya lokal saja sifatnya,” jelasnya.

Menurutnya, sedangkan terkait penyebab pasti longsoran perlu ada penelitian lebih lanjut, namun kemungkinan besar yang terjadi adalah ada sumber air yang meresap ke tanah, sementara stabilitas lerengnya tidak stabil sehingga menyebabkan roboh.

Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, dari analisa awal tersebut nantinya akan dibuat kajian teknis oleh ahli geologi dan teknik sipil mengenai kondisi tanah yang menyebabkan terjadinya longsoran.

“Jadi ada kajian jenis tanahnya yang mengakibatkan kelongsoran, karena sudah dilihat bukan kelongsoran tapi jatuh gitu,” sebutnya.

Selain melihat kondisi dan kontur tanah di lokasi longsoran, pada rapat yang dilaksanakan bersama itu juga membahas mengenai penanganan.

Dari pembahasan tersebut, pemilik lahan sepakat dan setuju untuk membongkar bangunan yang berada di bibir jurang bekas longsoran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan