JabarEkspres.com – Belum lama ini sebuah lembaga internasional, Human Rights Watch, mengkritik sikap Indonesia atas permasalahan yang dialami umat Islam Uyghur, Cina.
Melansir laman Human Rights Watch, Indonesia abai atas laporan dari suatu badan PBB pemerhati hak-hak asasi manusia (The United Nations High Commissioner for Human Rights).
Laporan tersebut menyebutkan bahwa ada pelanggaran HAM yang menimpa umat Muslim di Xinjiang, Cina, sehingga nyaris mengarah pada “kejahatan terhadap kemanusiaan”, kata Human Rights Watch, dikutip oleh Jabar Ekspres dari laman resminya, Kamis, 20 Oktober 2022.
Baca Juga:Belajar Safety Riding dengan Menyenangkan Ala Yayasan AHMDJP Jabar I Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Pidana Pajak ke Kejaksaan
“Perwakilan Indonesia untuk Dewan HAM PBB, Febrian Ruddyard, menjelaskan keputusan pemerintahnya (pemerintah Indonesia) menolak mosi untuk membahas situasi (pelanggaran HAM yang dialami umat Islam) di Xinjiang,”
Human Rights Watch mempertanyakan sikap Indonesia yang rajin membela penderitaan umat-umat Islam di seluruh dunia, orang-orang Palestina misalnya, namun kali ini memalingkan mata atas pengalaman yang didera umat Islam di Uyghurs.
“Negara-negara mayoritas Muslim, seperti Indonesia, telah membela hak-hak Muslim Rohingya di Myanmar, mengutuk apartheid Israel terhadap Palestina, dan mengecam tindakan Islamofobia di negara-negara Barat. Tetapi suara ‘tidak’ di Xinjiang merusak kredibilitas mereka untuk mengatasi diskriminasi terhadap Muslim,” tulis HRW lebih lanjut.
Adapun sikap Indonesia yang memilih suara “tidak” untuk membicarakan dugaan pelanggaran HAM yang dialami orang-orang di Uyghur ini berangkat dari alasan kedaulatan Cina.
“Pejabat pemerintah Indonesia juga tidak mau membahas masalah ini (pelanggaran HAM di Uyghur), bersikeras bahwa apa yang terjadi pada Uyghur adalah masalah domestik bagi otoritas China,”
Sikap itu tentu berbanding terbalik dengan suara Indonesia yang kerap kritis atas pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Bagaimanapun, dalam hal ini HRW menilai bahwa sikap Indonesia selama ini tidak konsisten dalam membela pelanggaran HAM, khususnya yang dialami oleh umat Islam.
Baca Juga:Kunjungi Kecamatan Sukaraja Bupati Minta Masyarakat Tingkatkan Ketahanan PanganIsu Larangan Jual Obat Sirup oleh Kemenkes, Apotek di Bandung Lakukan Siasat
Lembaga pemerhati hak-hak asasi manusia itu lantas mempunyai penilaian yang ekstrem atas sikap Indonesia yang memilih mangkir membahas pelanggaran HAM atas minoritas Islam di Cina.
