Dia mengaku, sebagai tahap awal pada tahun ini pihaknya berencana segera merevitalisasi Pasar Jambu Dua dan Plaza Bogor. Revitalisasi masuk kategori pasar besar akan bekerjasama dengan investor, seperti pada pembangunan Blok F Pasar Kebon Kembang.
“Jadi sama dengan blok F. Konsen kami memang dari awal lebih kepada aset, meski uang Rp5 miliar tidak dimasukkan,” ujarnya.
Nantinya, sambung dia, pihaknya akan menggunakan anggaran Rp5 miliar untuk unit bisnis. Pada saat rapat dengan pansus, pihaknya menyampaikan dari anggaran dahulu ada satu pasar yang belum bisa dieksekusi atau dibangun lantaran ada alas hak yang belum selesai, yaitu di Pasar Cumpok atau Pasar Padasuka.
“Ada mencuat wacana kalau bisa digunakan, kami revisi rencana bisnis (Renbis) kami dan uang bisa digunakan dahulu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, PMP dalam bentuk anggaran bisa jadi tidak langsung di tahun 2022, mungkin baru ada di tahun 2023. Karena itu, pihaknya akan menggunakan anggaran yang ada.
“Kami akhirnya bersepakat dengan pansus digunakan uang yang ada dan akhirnya PMP itu dihilangkan dalam bentuk uangnya. Jadi lebih ke bentuk aset, Alhamdulillah. Ya, tinggal kami program yang dicanangkan bisa dieksekusi,” tandasnya.*** (YUD)