“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat azab karena kejahatan yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): Wahai Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami pikul. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” [Al-Baqorah: 286]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
الآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ البَقَرَةِ، مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Dua ayat di akhir surat Al-Baqorah, barangsiapa membacanya di satu malam, maka itu mencukupinya (untuk mendapatkan perlindungan dari Allah jalla wa ‘ala).” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshari radhiyallahu’anhu]
4. Memohon Kebaikan dan Perlindungan dari Keburukan di Hari dan Malam (Dibaca 1 Kali Pagi dan Petang)
Lafaz di Waktu Pagi:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ، لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَمِنْ سُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ، وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
“Kami masuk waktu pagi dan kekuasaan hanya milik Allah, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, Dia yang satu saja yang tiada sekutu bagi-Nya, hanya milik Allah kekuasaan itu, dan hanya milik Allah segala pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu.
Wahai Rabb aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan di hari ini dan keburukan setelahnya. Wahai Rabb aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dan dari keburukan di hari tua. Wahai Rabb aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan azab neraka.”
Lafaz di Waktu Sore:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ، لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَمِنْ سُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ، وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
“Kami masuk waktu sore dan kekuasaan hanya milik Allah, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, Dia yang satu saja yang tiada sekutu bagi-Nya, hanya milik Allah kekuasaan itu, dan hanya milik Allah segala pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu.
Wahai Rabb aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan di malam ini dan keburukan setelahnya. Wahai Rabb aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dan dari keburukan di hari tua. Wahai Rabb aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan azab neraka.” [HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu]