Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera.
Saat membayangkan hutan, sebagian orang mungkin merasa takut. Sekilas terbayang suasana yang gelap serta dipenuhi pepohonan tinggi menjulang. Namun tidak untuk Pasar Pasisian Leuweung Kiarapayung, yang menimbulkan rasa penasaran dan ketertarikan untuk mengunjungi.
ERWIN MINTARA D. YASA, Kab. Sumedang, Jabar Ekspres
RIMBUNNYA pohon bambu dan kicauan burung menjadi penyejuk suasana para pengunjung Pasar Pasisian Leuweung Kiarapayung, Dusun Cikeuyeup, Desa Sindang Sari, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Pasar yang berada diatas ketinggian hampir 900 mdpl ini mampu menciptakan perasaan yang dapat menghantarkan pengunjung betah. Kesejukan udara yang original, membuat obrolan tak ada habisnya.
Untuk sampai ke pasar pasisian leuweung, cukup memakan waktu 10 menit dari pusat Jatinangor. Diperjalanan pun bakal disuguhi keindahan pemandangan pegunungan yang membuat mata terpana.
Beragam jajan tradisional dan produk hasil tani para penduduk Desa Sindang Sari di pasarkan. Ini dilakukan sebagai upaya melestarikan hutan sekaligus menggenjot perekonomian masyarakat.
Jumlahnya hampir 21 lapak/stand, berjajar hingga keatas. Pengunjung diberi jalan setapak dengan bambu ukuran 60 cm atau 1 meter. Pun tersedia sekitar 60 anak tangga yang dapat dilalui.
Selain itu, saat berbelanja pengunjung pun disuguhi alunan musik tradisional dan penampilan-penampilan seni kreasi dari warga Sindang Sari. Bagi yang hobi menyanyi, bisa menampilkan juga.–Request sesuai keinginan.
Di dalam pasar leuweung kebersihannya terjaga. Disediakan polybag disetiap titiknya. Tak ada setetes pun beton, hal itu menunjukan murni keasriannya. Terdapat pula tempat duduk yang terbuat dari bambu untuk bersantai.
Sekitar pukul 09.00, terlihat para pengunjung mulai berdatangan. Baik warga lokal maupun luar. Terlebih para komunitas pesepedah, dijadikan tempat peristirahatan sekalian berburu tanaman bibit gratis.
Plt. Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Dodit Ardian mengatakan, pasar pasisian leuweung merupakan sarana dalam mengedukasi masyarakat agar bisa memproduksi hasil hutan.
“Dengan adanya pasar pasisian leuweung, petani bisa langsung menjual produknya ke masyarakat sehingga keuntungannya langsung terakses ke para petani,” kata Dodit kepada Jabar Ekspres, di Kab. Sumedang, Sabtu (16/10).