“4. Situasi dunia akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yg sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan & pendukungnya (termasuk AS). Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa & Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?”
Padahal, saat ini semua negara sedang merangkak keluar dari kubangan tak terperi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Selain itu, konflik-konflik global ini juga merupakan ancaman terhadap agenda-agenda internasional perihal pemulihan dan penyelamatan bumi.
“5. Jika keadaan makin tidak terkendali (goncangan ekonomi & keamanan global), sementara pandemi Covid-19 masih ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal karena dunia tidak lagi peduli & bukan prioritas. Dunia bisa alami ‘triple crises’ ~ keamanan, ekonomi & lingkungan,”
Dalam poin terakhirnya, Susilo Bambang Yudhoyono berseru kepada seluruh pemangku kebijakan nasional maupun internasional untuk melakukan tindakan nyata dan tepat sebagai respons atas situasi dan keadaan dunia yang mengkhawatirkan seperti sekarang.
“6. Wahai para pemimpin dunia, termasuk PBB, bertindaklah secara nyata (do something concretely) untuk selamatkan dunia kita. ‘Inaction is immoral’. Gunakan Forum G-20 di Bali ‘to save our world, to save our planet’. Turunkan ego masing-masing. Negosiasi & perundingan adalah jawaban,” tutup SBY.***
