JabarEkspres.com – Belum lama ini mantan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan kabar buruk untuk saat ini.
Adapun dua kabar buruk dari SBY tersebut menyangkut persoalan ekonomi dan potensi ancaman terhadap keamanan internasional.
SBY meramalkan bahwa ancaman resesi global kemungkinan besar terjadi serta peperangan Ukraina-Rusia yang dapat memicu peperangan besar.
“1. Ada 2 berita buruk saat ini tentang dunia kita. Pertama, resesi ekonomi global sepertinya bakal terjadi (simak pernyataan IMF & Bank Dunia). Kedua, perang di Ukraina makin membahayakan bagi keamanan internasional (ikuti perkembangan terkini di Ukraina),” cuit Susilo Bambang Yudhoyono, dikutip dari akun Twitter miliknya, Selasa, 11 Oktober 2022.
Seperti diketahui sebelumnya, topik resesi global merupakan salah satu perbincangan hangat yang tidak hanya ada di Indonesia, namun juga di banyak negara.
Bagaimanapun, jika resesi global benar-benar terjadi, maka dampak yang ada tentu tidak main-main bagi kemaslahatan dunia.
Di satu sisi, perang Ukraina-Rusia pun hingga sekarang masih terus berkecamuk hingga sekarang yang dimulai semenjak Februari kemarin.
Konflik antara Kyiv dan Moskow itu pun tentu memperburuk masalah yang dihadapi dunia hari ini.
“2. Resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah. Jika perang di Ukraina makin “liar” & tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan,” kata Presiden Republik Indonesia kenam itu meramalkan.
Keadaan seperti ini seakan mengingatkan ayahanda Agus Harimurti Yudhoyono itu pada peristiwa mengerikan di masa silam, yakni The Great Depression.
“3. Kita tahu dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi disertai ‘cost of living crisis’, & perang besar terjadi di Eropa yg libatkan Barat (AS & sekutunya) melawan Rusia & sekutunya. Tentunya kita tdk ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu,”
Situasi berkelit geopolitik internasional ini terjadi juga tidak hanya di dataran Barat, namun konflik di Blok Timur pun sudah mulai berkecamuk.
Konflik geopolitik global itu membuat Susilo Bambang Yudhoyono resah sehingga ia buka suara agar peristiwa-peristiwa kelam sejarah tak boleh terulang lagi.