Netizen Anggap Iwan Bule Tidak Punya Urat Malu

Jabarekspres.com- Iwan Bule tolak untuk mundur. Tragedi Kanjuruhan masih menjadi tragedi yang menyakitkan. Bagaimana tidak? Ratusan nyawa melayang akibat peristiwa tersebut.

Disisi lain, kejadian ini juga menjadi peristiwa yang disorot oleh seluruh dunia. Beberapa pertandingan penting di Eropa turut melakukan penghormatan kepada korban. Belum lagi spanduk Bayern Munchen yang menuliskan untuk mengingat tragedi Kanjuruhan.

Namun, ada satu yang membuat netizen semakin geram dan panas. Iwan Bule memberikan tanggapannya terkait tuntutan dirinya untuk mundur sebagai ketum PSSI.

Diketahui, memang saat ini banyak tuntutan yang dilayangkan kepada Ketua Umum PSSI yakni Mochamad Iriawan atau Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya.

”Bagaimana mau mengaitkan dengan saya, kan setiap pertandingan di suatu tempat panpel (panitia pelaksana pertandingan) yang harus bertanggung jawab. PT LIB pun diluar tanggung jawab, ini semua tanggung jawab panpel, memang begitu aturannya. Kalau netizen ngomong begitu, mohon maaf saya tidak tahu apa dasarnya,” demikian tanggapan Iwan Bule.

Hal ini pun ramai diserbu para warganet di Twitter yang meluapkan kekesalannya terhadap tanggapan Iwan Bule yang seakan-akan tidak punya malu.

“Gak semua orang punya urat malu emang,” tulis netizen.

“Gak punya malu,” ujar netizen lain.

“Dasar kau muka tebal, muka tebal memang tidak punya malu,” tambah netizen lain.

“Pada dasarnya, dilihat dari sisi hukum memang tidak ada dasar bagi Iwan Bule untuk mundur, tetapi hal ini terkait nilai moral. Sangat jelas bahwa pucuk tertinggi regulator liga , ia telah gagal,” ungkap Netizen lain

Sampai saat ini Iwan Bule tolak mundur.

Diketahui, bahwa saat ini korban kanjuruhan yang telah diverifikasi sampai mencapai 448 orang, yang dimana terdapat 302 luka ringan, 21 korban dengan luka berat, dan 125 meninggal dunia.

Oleh karena itu lah, insiden Kanjuruhan ini menjadi duka mendalam bagi bangsa dan menjadi insiden tragis dalam sepak bola dunia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan