Viral Video Percakapan Polisi Tertawa Saat Aremania Berlarian Menyelamatkan Diri: Sikat To, Mati!

JAKARTA – Belum lama ini beredar video percakapan polisi yang tertawa saat terjadi kerusuhan Aremania di Stadion Kanjuruhan. Tampak video tersebut diambil dari dalam mobil saat para supporter arema atau Aremania berlarian menghindari gas air mata.

Terdengar suara percakapan sekitar dua orang pria yang diduga anggota polisi dari dalam mobil mengobrol santai dengan bahasa jawa dan tertawa saat menonton kejadian kerusuhan aremania di Stadion Kanjuruhan.

Video viral percakapan polisi tertawa saat terjadi kerusuhan Aremania di Stadion Kanjuruhan itu telah tersebar di berbagai platform sosial media

“Jarang-jarang lihat ini ta toh.”

Rekan polisi yang lain menimpalinya dan menyebut jika kejadian ini adalah perang. Dia menilai anak-anak ngawur, namun belum jelas siapa maksud yang ia sebut anak-anak apakah kumpulan anggota kepolisian yang sedang mengamankan atau para aremania.

“ya iyalah, perang! anak-anak kalau terlanjur ngawur ya ngawur.”

Dengan santai, pria di dalam mobil itu melihat satu per satu kematian di depan matanya. Mereka saling bersahutan menonton kekacauan yang terjadi.

“Mati mati.”
“Sikat to.”
“Mati kalau kena ini.”
“Woooh!”
“Kena kepalanya.”
“Lihat deh nyar nyor nyar nyor beneran toh.”

Suara pria yang diduga anggota kepolisian itu pun melihat semakin banyak korban yang sudah bergelimpangan.

“Dah siap siap pasien banyak.”

Namun rekan lainnya hanya tertawa lepas melihat suasana itu

“Hahaha. Iya buat apa sih, anak-anak?”

Video percakapan polisi yang tertawa itu viral di Tiktok @Jokihendrikhaicer dan telah ditonton ribuan orang.

Rekaman polisi saat tembakan gas air mata ke penonton di tribun

Beredar juga video yang memperlihatkan secara jelas jika tembakan gas air mata bukan cuma mengarah ke kericuhan yang terjadi di tengah lapangan, melainkan ke penonton tribun.

Terlihat secara jelas melalui video tersebut jika gas air mata terlempar ke tribun yang lantas membuat para penonton yang awalnya masih tenang langsung berlarian untuk menyelamatkan diri.

Tragedi Kanjuruhan menyita perhatian dunia dan klub besar di Eropa

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan