JabarEkspres.com, BANDUNG – Insiden tragis di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur masih jadi perbincangan publik tak hanya bagi masyarakat Indonesia, namun juga khalayak luar negeri.
Bagaimana tidak, isu internasional yang terjadi di dunia sepak bola tanah air itu, menjadi catatan sejarah kelam sebab memakan korban jiwa hingga lebih dari 100 orang.
Pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni berpandangan, terkait peristiwa di Stadion Kanjuruhan tersebut, agar publik tak tergesa-gesa membuat penilaian.
“Apalagi membebankan kesalahan kepada pihak tertentu yang tidak terkait langsung dengan pertandingan tersebut,” kata Kusnaeni kepada Jabar Ekspres belum lama ini.
Menurutnya, insiden kemarin harus diusut tuntas, tapi publik harus tetap menunggu hasil investigasi, karena Tim Pencari Fakta baru saja dibentuk.
“Biarkan mereka bekerja untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Yang jelas, setiap kegiatan tentu ada penanggung jawabnya,” ujar pria yang akrab disapa Bungkus atau Bung Kusnaeni.
Dia menerangkan, pada pertandingan sepak bola, sangat jelas terdapat panitia pelaksana (Panpel) yang dibentuk oleh masing-masing klub tuan tumah.
“Panpel inilah yang mengurus semuanya di lapangan. Termasuk mengurus perizinan, penjualan tiket, dan sebagainya,” terang Bung Kusnaeni.
“Nah, kita tunggu bagaimana nanti Tim Pencari Fakta mengungkapkan itu,” tambahnya.
Diketahui, pada 3 Oktober 2022 kemarin, pemerintah resmi membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas insiden mematikan Stadion Kanjuruhan Arema vs Parsebaya.
Bung Kusnaeni menjelaskan, terkait investigasi peristiwa nahas di Kanjuruhan, nantinya akan terkuak jelas apakah Panpel sudah melaksanakan rekomendasi atau izin yang diberikan mengenai penyelenggaraan pertandingan.
“Misalnya, soal jumlah tiket yang dijual, personil keamanan, dan seterusnya,” jelasnya.
Bung Kusnaeni juga melanjutkan, Panpel bukan satu-satunya pihak yang jadi sorotan, sebab panitia merupakan sebagian kecil dari mata rantai kompetisi tersebut.
“Nanti juga perlu ditelusuri bagaimana peran pihak-pihak lain yang juga terkait pertandingan ini,” ujarnya.
“Misalnya perangkat pertandingan, petugas keamanan, operator kompetisi, federasi (PSSI), dan lain-lain,” lanjut Bung Kusnaeni.
Dia mengaku, dalam pelaksanaan kompetisi termasuk sepak bola, banyak sekali yang terlibat dan terkait dalam pelaksanaan pertandingan, sehingga masing-masing memiliki tugas dan fungsi.