Duka Cita Untuk Maut Di Kanjuruhan
Oleh : Dadan Sundayana
Tak ada yang tidak mengenal SEPAKBOLA, permainan ini sudah menjadi milik manusia sedunia.
Tak pandang latar belakang agama, rasa, suku bangsa dan usia semua mengenalnya, bahkan bisa dikatakan dapat sejenak mengalihkan segala persengketaan antar bangsa jika sudah berada dalam satu permainan bernama SEPAKBOLA.
Bila dicermati, SEPAKBOLA juga mengandung pelajaran yang bagus tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan.
Tak ada yang sia-sia jika kita mau mengambil pelajaran.
Termasuk dengan SEPAKBOLA …
SErangkaian Permainan Atraktif yang memerlukan Kerjasama yang cerdas untuk mencapai kemenangan dengan masuknya BOLA ke gawang lawan alias gol.
SEmua Pemain harus Aktif , Komitmen dan konsisten Berperan sesuai dengan tugasnya masing-masing yang telah disusun Oleh pelatih serta disepakati dan dicoba selama LAtihan.
Singkirkan Egoisme dan ambisi berlebihan dari masing-masing Pemain, Abaikan keinginan untuk tampil paling unggul sendirian tetapi lebih pentingkan Kerjsama tim bila ingin meraih kemenangan, jika tidak demikian maka Berakibat permainan tim OLeng bahkan bisa Acak-acakan yang akhirnya tim bisa mengalami kekalahan atau setidaknya berujung perselisihan bukan kebahagiaan.
SEPersekian detik waktu pertandingan dari Awal hingga akhir sangat berharga tidak boleh dianggap sepele dan disia-siakan karena berjuta Kemungkinan Bisa saja terjadi, OLAh dan tetap jalankan saja permainan dengan semangat hingga detik penghabisan saat wasit meniup peluit panjang sebagai tanda permainan benar-benar telah dihentikan.
Begitupun hidup kita, seperti halnya SEPAKBOLA…
SEbuah Perjuangan sampai nanti ruh ini dijemput Malaikat Maut melakukan amal terbaik yang Akan berakhir dengan Kebahagiaan Bila Orientasinya semata lillaah dan dengan LAndasan serta cara yang benar menurut aturan Sang Pemilik Kehidupan.
Semoga dengan begitu kita akan mendapatkan PIALA..
Penghargaan dan penghormatan yang sangat Istimewa dari Alloh SWT karena telah Lulus menjalankan segala aturan dan melalui semua ujian hingga di Akhir hidup mendapatkan predikat terbaik yaitu husnul khotimah.
Dan mudah-mudahan tidak mendapatkan KARTU MERAH…
KARena tidak mau TUnduk dan Mematuhi semua aturan Alloh SWT akibat mengikuti Ego diri semata, hingga Ridho Alloh tidak tercurah kepada kita, yang Akhirnya mendapatkan Hukuman yang sangat berat yaitu resah dan gelisah hidup di dunia dan akhirat terjerumus ke dalam neraka, na’uudzubillaahi minndzaalik.