Jabarekspres.com – DPD LDII Kota Cimahi menginstruksikan agar masjid-masjid binaan LDII di wilayah Kota Cimahi untuk mengikuti program kalibrasi arah kiblat yang dilaksanakan MUI dan Kemenag Kota Cimahi.
Hasilnya, sebanyak 16 masjid binaan LDII Cimahi mengikuti program tahap pertama yang berakhir pada 15 September 2022. Secara keseluruhan masjid yang mengikuti program ini lebih dari 100 masjid, dan melebihi target, yakni 100 masjid.
“Kami menginstruksikan kepada pengurus cabang tingkat kecamatan dan pengurus anak cabang tingkat kelurahan agar mendaftarkan masjid-masjid binaan LDII untuk mengikuti program kalibrasi arah kiblat.
Tujuannya untuk mencocokkan dan menyesuaikan arah masjid dengan bangunan Ka’bah di Masjidil Haram,” ujar Sekretaris DPD LDII Kota Cimahi, Fadel Abrori, saat silaturahmi dengan Ketua Umum MUI Kota Cimahi, Alan Nur Ridwan di kediamannya, Minggu (2/10).
Hadir dalam silaturahmi itu para pengurus DPD LDII Kota Cimahi yakni Anda Lusia (Wakil Ketua), Fadel Abrori (Sekretaris), dan M. Enggartiarstanto (Wakil Sekretaris).
Lebih lanjut Fadel mengatakan, keikutsertaan masjid-masjid binaan LDII Kota Cimahi dalam program ini untuk berperan aktif dalam semua kegiatan yang dilaksanakan MUI Kota Cimahi.
Bahkan, bagi masjid-masjid yang belum mengikuti kegiatan ini, akan diinstruksikan untuk mengikuti pada tahap selanjutnya.
“Masih ada beberapa masjid binaan LDII yang belum mengikuti kegiatan ini. Insya Allah akan ikut pada tahap selanjutnya. Kami menargetkan semua masjid binaan LDII bisa mengikuti kegiatan ini,” urainya.
Sementara itu, Ketum MUI Kota Cimahi, Alan Nur Ridwan mengatakan, kegiatan kalibrasi arah kiblat dilaksanakan MUI Kota Cimahi. Selanjutnya, masjid-masjid yang telah mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan sertifikat kalibrasi arah kiblat dari Kemenag Kota Cimahi.
“Sebagai pelaksana lapangannya dari MUI. Sementara untuk sertifikat akan diberikan Kemenag pada bulan depan (November-red),” imbuhnya.
Alan menambahkan, dari 100 lebih masjid yang mengikuti kegiatan ini, sekitar 18% arah kiblatnya sudah sesuai. Sementara masjid-masjid binaan LDII hanya bergeser 2 derajat dari arah Ka’bah, dan termasuk sudah benar.
“Kalau dua derajat, ya anggap aja sholat sambil goyang-goyang, jadi kurang lebih dua derajat goyangnya. Bahkan ada masjid yang bergeser 40 derajat dari arah Ka’bah,” paparnya.