BOGOR – Sebagai upaya mengembangkan roadmap sistem transportasi ramah lingkungan, dalam waktu dekat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) berancang-ancang mendatangkan kendaraan operasional berbasis listrik salah satunya bus.
Langkah penjajakan awal dari Pemkot Bogor sudah ditempuh dengan melakukan kolaborasi bersama PT Nagara Sains Konversi dengan target mempersiapkan bus listrik.
Kepala Dishub Kota Bogor Eko Prabowo menyebut, akselerasi yang telah dibangun oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Transportasi Pakuan Kota Bogor dengan PT Nagara Sains Konversi saat Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) belum lama ini, menjadi wujud nyata atas terbitnya Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kendaraan Listrik.
“Nantinya satu bus milik PT Nagara akan diubah menjadi bus listrik, yang namanya Retrofit,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres dikutip Senin, 26 September 2022.
Dia menjelaskan selain itu, rencana pengadaan bus listrik tersebut akan disusul dengan membidik jasa transportasi umum yang ramah lingkungan, seperti angkutan kota (angkot) dengan tenaga listrik.
“Memang rencananya tahun ini di perubahan anggaran, sebenarnya Pemkot akan membeli bus listrik sedang, sebagai langkah instruksi presiden bahwasannya Kota Bogor siap untuk menangani bus listrik ini,” sebutnya.
Eko membeberkan, awalnya pihaknya berencana merealisasikan kendaraan listrik pada tahun 2022, namun terkendala pada proses perubahan anggaran.
Sehingga, sambung dia, rencana pengadaan kendaraan listrik itu paling cepat baru terealisasi pada 2023.
“Kita juga sedang melakukan komunikasi dengan Bakrie. Berapa satu armada angkot listrik dan sebagainya. Kalau Pemda ada program seperti itu, bisa saja kedepannya akan terlaksana,” terangnya.
Terkait perencana anggaran, Eko belum memberikan keterangan secara gamblang, namun dirinya menegaskan, pihaknya akan segera menganggarkan pada tahun ini.
“Jadi tahun ini breakdown, bagian umum mungkin menyiapkan untuk kesiapan mobil operasional listrik terlebih dahulu,”
Untuk diketahui, jika dilihat di e-catalog, untuk membeli harga satu unit bus listrik, Pemkot Bogor harus merogoh kocek sebesar Rp3,6 miliar dengan asumsi waktu pesan selama 26 Minggu.*(YUD)