Terungkap, Begini Sadisnya Polwan Brigadir IR yang Hajar Pacar Adiknya Hingga Sebabkan Ketua RW Meninggal

JABAREKSPRES.COM – Sosok sadisnya Polwan Brigadir IR yang kini tengah viral karena hajar pacar adiknya hingga sebabkan Ketua RWnya Meninggal akhirnya terungkap. Sosoknya dibongkar oleh seorang jenderal Polri bintang satu.

Kabar sadisnya Polwan Brigadir IR mulai viral usai menganiaya Riri Aprilia yang merupakan pacar adiknya.

Riri Aprilia yang tak terima dengan perlakuan sadisnya Polwan Brigadir IR lantas melayangkan laporan ke Polda Riau. Dari situ, kabar tersebut mulai viral.

Saat ini, proses hukum dari kasus tersebeut sudah sampai pada pemanggilan dan pemeriksaan saksi termasuk terhadap Brigadir IR.

“Saat ini Brigadir IR masih diperiksa Bidang Propam Polda Riau,” ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto.

Sunarto juga mengungkap bahwa Brgadir IR bukan polisi biasa yang berdinas di kepolisian.

“Brigadir IR BKO (bawah kendali operasi, red) di BNNP Riau,” kata Sunarto.

Sementara, Kepala BNNP Riau Brigjen Robinson Siregar membenarkan Brigadir IR bertugas di institusi yang ia pimpin.

“Iya benar,” bebernya.

Disebutkan bahwa polwan penganiaya pacar adiknya itu juga belum cukup lama berdinas di BNNP Riau.

“Dia sudah bertugas kurang lebih satu tahun di BNN. BKO dari Polda Riau,” terang Robinson.

Kasus tersebut bermula saat terjadinya penganiayaan yang diterima oleh Riri Aprilia, warga Sukajadi, Pekanbaru, Riau.

Dia mengaku menjadi korban penganiayaan yang dilakukan polwan Brigadir IR.

Sang polwan sangar itu tidak lain adalah kakak dari pacar Riri.

Penganiayaan itu dipicu lantaran sang Polwan sangar tak terima adiknya menjalin asmara dengan Riri.

Kejadian yang menimpa R itu diceritakan lewat akun Instagram pribadinya hingga viral di sosial media.

Saat itu, Riri langsung didatangi Brigadir IR bersama ibunya saat dia berada di kamar kosnya.

Di kamar kos itu, Riri disekap dan mengalami penganiayaan.

Saat pintu kamar kos Riri terbuka, IR dan ibunya langsung menghajarnya.

Riri mengaku dijambak, ditampar, dipukul, dicubit, dan dicaci maki.

“Pacar saya berusaha melerai. Namun, ibunya terus menjambak saya. Saya dikunci, disekap dalam kamar. Mereka terus memukul saya,” beber Riri.

Tinggalkan Balasan