Bandung, Jamkesnews – BPJS Kesehatan Cabang Bandung terus berupaya merangkul perguruan tinggi untuk berkolaborasi mendukung penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), salah dengan Universitas Langlangbuana (UNLA) Bandung, Rabu (14/09). Dalam kegiatan Sidang Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2022, Kepala Bidang Perluasan, Pengawasan, dan Pemeriksaan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Rani Mardiani mengajak seluruh mahasiswa agar memahami dengan baik pentingnya Program JKN.
“Mahasiswa sebagai generasi muda yang dekat dengan masyarakat harus mengenal Program JKN, mulai dari kepesertaan, alur pelayanan, hingga hak dan kewajiban sebagai peserta. Kepesertaan JKN di lingkungan perguruan tinggi memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa, salah satunya memudahkan akses pelayanan kesehatan ketika sakit. Apalagi mahasiswa kebanyakan adalah anak rantau yang jauh dari keluarga,” ungkap Rani.
Rani juga menjelaskan, selain bagi mahasiswa, Program JKN juga memberikan manfaat bagi perguruan tinggi. Salah satunya, pemanfaatan pusat layanan kesehatan yang telah dimiliki oleh perguruan tinggi dapat berfungsi lebih maksimal.
“Rata-rata universitas memiliki klinik kesehatan. Bagi mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN, dapat mengalihkan fasilitas kesehatan miliknya ke klinik di perguruan tinggi. Mahasiswa itu kegiatannya padat dikampus, jadi kalau sakit atau ada masalah kesehatan bisa langsung datang ke klinik perguruan tingginya,” tuturnya.
Wakil Rektor II Bidang Non Akademik, Ruhanda menyampaikan apresiasinya kepada BPJS Kesehatan yang telah memenuhi undangan dan memberikan pemahaman JKN kepada mahasiswa baru di UNLA. Ia mengatakan, tahun 2022 ini, ada 1.064 mahasiswa baru jenjang Strata I dari 5 Fakultas, sudah terpaparkan tentang pentingnya Program JKN.
“Kesehatan adalah segalanya. Kami dari pihak perguruan tinggi tentunya ingin memberikan pelayanan yang terbaik, termasuk perihal jaminan kesehatan. Di UNLA juga ada klinik pratama yang sudah beroperasional dengan baik. Selain bagi masyarakat sekitar, tentunya kami ingin mahasiswa dapat memanfaatkan dengan baik fasilitas yang telah disediakan kampus,” jelas Ruhanda.
Ia mengaku, dengan adanya perlindungan Program JKN dan klinik yang siap mengakomodir pelayanan kesehatan, mahasiswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan sehat dan nyaman. Apalagi cukup banyak mahasiswa yang berasal dari luar daerah Kota Bandung. (BS/rm)