JABAREKSPRES.COM – Kehebohan terjadi saat listrik di seluruh negara Puerto Rico terpaksa dimatikan. Pemerintah sengaja melakukan memadamkan listrik secara nasional setelah negara tersebut dihantam Badai Fiona pada Minggu (18/9).
Badai besar tersebut telah mengakibatkan bencana besar bagi negara tersebut.
Melansir dari laporkan National Hurricane Center (NHC), negara persemakmuran Amerika Serikat itu dihantam Badai Fiona pada Minggu sore. Badai mendarat di pantai barat daya Puerto Rico, dekat Punta Tocon pada pukul 15.20 waktu setempat, dengan angin maksimum 140 kilometer per jam.
Kemudian pada dini hari, NHC melaporkan badai telah menyebabkan bencana banjir dan beberapa tanah longsor yang mengharuskan pemerintah menutup jalan, pelabuhan dan penerbangan.
“Ini bencana besar, kami menanggapi keadaan darurat karena kondisi cuaca memungkinkan,” kata Gubernur Puerto Rico Pedro Pierluisi.
Hujan deras dan tanah longsor juga diperkirakan NHC terjadi di Republik Dominika saat badai bergerak ke arah barat laut, dengan Kepulauan Turks dan Caicos yang kemungkinan akan menghadapi kondisi badai tropis pada Selasa (20/8).
Upaya pemadaman listrik dimaksudkan untuk mengurangi dampak kerusakan dan bahaya yang bisa saja timbul saat badai belum mereda.
Akibat dari pemadaman tersebut, berdampak bagi seluruh penduduknya yang berjumlah 3,3 juta orang.
Operator jaringan Listrik Puerto Rico, LUMA Energy, mengatakan pada awalnya listrik benar-benar padam di seluruh pulau. Tetapi kemudian otoritas berwenang mulai menghidupkan kembali beberapa titik yang diprioritaskan.
“Seluruh sistem kelistrikan pertama kali dimatikan untuk melindungi mesin. Beberapa listrik sedang dipulihkan untuk diberikan ke rumah sakit dan layanan masyarakat penting lainnya,” kata jurubicara LUMA, Abner Gomez, seperti dimuat Reuters.
Presiden AS, Joe Biden menyetujui deklarasi darurat untuk Puerto Rico pada Minggu, yang mempercepat gerakan Badan Manajemen Darurat Federal untuk memberikan bantuan kepada warga Puerto Rico.