JAKARTA – Artis sekaligus Youtuber Deddy Corbuzier mengaku kesulitan untuk mengundang pihak kepolisian ke podcast-nya untuk membahas kasus Ferdy Sambo.
Bahkan, Deddy merasa heran dengan polisi yang mana saat dihubungi tidak memberikan respons apapun.
Suami Sabrina Chairunnisa itu mengaku heran lantaran biasanya saat dihubungi olehnya pasti langsung ada respons yang cepat.
“Tidak ada jawaban (dari kepolisian). Biasanya cepet,” kata Deddy Corbuzier, dari kanal YouTube pribadinya.
Pada akhirnya Deddy Corbuzier memilih Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni untuk diundang ke podcast-nya.
Pada momen itu, Deddy Corbuzier membahas soal kasus Ferdy Sambo dengan Ahmad Sahroni saat rapat dengar pendapat (RDP) beberapa waktu yang lalu.
Setelah itu, Deddy berjanji akan segera mempublikasikan hasil wawancaranya dengan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Diketahui bahwa Hotman Paris mengaku sempat ditawari untuk menjadi pengacara keluarga Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Yoshua Hutabarat.
“@hotmanparisofficial yang hampir (menjadi pengacara) membela FS tapi akhirnya menolak.. kenapa ya kira kira… Hotman segera tayang!” pungkasnya.
Sebelumnya, Pengacara Hotman Paris Hutapea mengaku pernah mendapat tawaran untuk menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Ferdy Sambo sendiri disebut sempat meminta Hotman Paris untuk menjadi pengacaranya di kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Meski begitu Hotman Paris telah menolak tawaran atau ajakan yang diberikan oleh Ferdy Sambo itu.
Bahkan Hotman Paris mengaku sampai tidak bisa tidur selama tiga hari memikirkan tentang tawaran yang diajukan Ferdy Sambo itu.
“Memang benar Hotman Paris diminta oleh Pak Sambo untuk menjadi pengacaranya, juga diminta untuk pengacara ibu PC (Putri Candrawathi), itu benar,” ucap Hotman Paris, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official pada Rabu, 7 September 2022.
Selain itu pengacara berusia 62 tahun itu mengaku sampai sempat tidak tidur selama tiga hari untuk memikirkan soal tawaran dari pihak Ferdy Sambo.
Menurutnya, pengacara manapun bisa auto terkenal jika berani menerima tawaran untuk mengurus perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J.
“Saya tiga hari nggak bisa tidur, tiga hari nggak bisa tidur untuk mengatakan ‘yes or no’, karena dari segi kasus ini kasus impian bagi para lawyer,” kata Hotman Paris.