Menurut Praginanto, hal itu bisa dilihat dari emosi Bjorka yang cukup besar.
Ia menyebut, sangat terlihat Bjorka memiliki dendam yang berat kepada Indonesia.
Diduga, Bjorka memiliki kekerabatan dengan orang-orang yang menjadi korban saat kepemimpinan Orde Baru.
“Kayaknya kakek atau ayahnya pernah jadi korban kekejaman di zaman awal Orde Baru,” katanya.
Dahlan Iskan lantas mencontohkan seringnya kebocoran data-data pribadi seperti yang diungkap Bjorka.
“Bocoran dari Bjorka juga tidak baru. Kan sudah sering ada bocoran seperti itu. Termasuk begitu banyak tawaran di bidang keuangan. Kok bisa tahu identitas yang ditawari,” katanya.
“Jadi, ya sudahlah. Level keamanan IT kita memang masih mudah dibobol,” tandasnya. (pojoksatu-red)