BPBD Jabar Catat 828 Kebencanaan Sejak Januari 2022

JabarEkspres.com, KAB. BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat, ratusan peristiwa kebencanaan terjadi sejak awal Januari sampai 11 September 2022.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Bambang Imanudin menyampaikan, peristiwa kebencanaan yang terjadi itu bermacam musibah.

“Ada 828 bencana yang terjadi se Jabar, ini kita petakan per kategori bencana di wilayah,” kata Bambang kepada Jabar Ekspres belum lama ini.

Sebanyak 828 peristiwa kebencanaan tersebut, dia mengatakan, sedikitnya memakan 35 korban jiwa.

“Dan hal itu jadi perhatian kita agar tidak semakin bertambah (korban jiwa) jika terjadi bencana,” ujarnya.

Menurut Bambang, menjelang akhir tahun ini masyarakat perlu semakin waspada sebab musim penghujan sudah mulai membasahi wilayah Jawa Barat.

“Kita juga sebagai kesiapsiagaan lakukan latihan bersama dan menguji alat untuk peningkatan kapasitas anggota,” ucapnya.

Bambang menerangkan, untuk kesiapsiagaan pada musim hujan, masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap angin kencang dan banjir.

“Akan semakin meningkat curah hujan di September (2022) sampai Januari-Februari (2023), jadi kita imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan,” terangnya.

Dijelaskan Bambang, faktor penting dalam mengantisipasi dan mewaspadai kebencanaan adalah komunikasi serta koordinasi antara masyarakat dengan petugas setempat.

“Saling berkomunikasi dengan aparat daerah, petugas setempat dan BPBD. Karena ketika terjadi bencana, hal utama yang bisa dikurangi dari dampak bencana adalah diri kita sendiri,” jelasnya.

Bambang mengaku, langkah petugas dalam menanggulangi kebencanaan tak begitu berdampak besar.

Sebab dilanjutkannya, ika berbicara mengenai bencana semua pihak ikut terlibat terutama masyarakat untuk keselamatan dirinya sendiri.

“Karena aparat yang membantu faktornya sekitar 0, sekian persen. Maka yang utama itu kesiapan diri kita sendiri, agar ketika terjadi bencana kita harus tahu mesti berbuat apa,” imbuhnya.

Bambang berpesan, menghadapi musim penghujan tahun ini, masyarakat bisa mempersiapkan diri mulai dari menyimpan berkas-berkas penting di satu tempat aman.

Tujuannya agar jika terjadi hal yang tak diinginkan, maka bisa dengan cepat membawa barang dan berkas penting untuk evakuasi.

“Kita harus bisa mempersiapkan diri jika terjadi banjir, angin puting beliung atau longsor misalnya, maka kita selalu edukasikan dan sosialisasikan pada masyarakat,” pungkasnya.*** (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan