JabarEkspres.com, BANDUNG – Masyarakat menyayangkan bentrokan mahasiswa lawan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa terkait penolakan atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Rabu, 7 September 2022, silam.
Diketahui, ricuhnya aksi tersebut terjadi antara Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Barat dengan gabungan mahasiswa dari berbagai universitas. Baca selengkapnya di sini
Adapun mahasiswa aksi gabungan itu di antaranya Universitas Islam Bandung (Unisba), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan didominasi oleh mahasiswa menggunakan almamater berwarna hijau, yakni Universitas Pasundan (Unpas).
Mochammad Ichsan (26), warga Kecamatan Regol, Kota Bandung mengatakan, aksi demo yang berujung ricuh mahasiswa lawan mahasiswa itu dinilai buruk.
“Sangat disayangkan kejadian seperti ini bisa terjadi. Dengan maksud yang sama, seharusnya kejadian ini tidak perlu terjadi,” kata Ichsan pada Jabar Ekspres, Minggu, 11 September 2022.
Menurutnya, aksi demo yang dilakukan mahasiswa dengan dalih membela rakyat seharusnya bersatu agar tuntutan yang disuarakan dapat menggalang lebih banyak dukungan sehingga benar-benar bisa didengar oleh pemerintah.
“Massa (aksi) juga harusnya bisa lebih cair dan membaur untuk memberikan orasi secara bergantian,” paparnya.
Ichsan menegaskan, aksi yang dilakukan oleh para demonstran baik mahasiswa atau setiap elemen masyarakat, poin utamanya, bukan tentang kelompok siapa yang paling tampil lantang.
“Kemudian, bukan tentang siapa yang lebih dulu tiba di lokasi, atau siapa yang diberi panggung untuk jadi orator,” tegasnya.
“Tapi, lebih ke gerakan bersama atas dasar tuntutan yang sama dan untuk tujuan yang sama,” tambah Ichsan.
Hal senada diungkapkan seorang pedagang kaki lima (PKL), Tono Dwisaputro (42) warga Cikaso, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Dia berujar, aksi mahasiswa berujung ricuh dianggap tak selesaikan masalah.
“Saya jualan di sini sambil pengen tahu tuntutan mahasiswa, apa saja dan bagaimana respons anggota dewan,” kata Tono pada Jabar Ekspres.
Dia menyampaikan, jika memang aksi demo yang digelar untuk kepentingan rakyat, maka seharusnya mahasiswa itu bersatu, dan bukan ricuh antarsesama.