JABAREKSPRES.COM – Tim dokter dari Rumah Sakit São José do Avaí di Rio de Janeiro berhasil melakukan operasi pengangkatan tumor seberat 100 pon. Tumor tersebut menjadi yang terbesar yang pernah diangkat rumah sakit terswbut. Tumor sebesar bayi kudanil itu diangkat dari seorang wanita asal brasil.
Wanita yang tak disebutkan namanya tesbeut, mendatangi Rumah Sakit karena gangguan sesak nafas. Tumor besar itu diduga telah bersarang dan tumbuh diperut wanita tersebut selama kurang lebih 5 tahun terakhir.
Wanita dengan tinggi 4 kaki-9 dan berat 330 pon itu berarti telah membawa tumor seberat sepertiga dari berat tubuhnya selama bertahun-tahun.
Foto-foto tumor yang menempel di atas perutnya saat ini sedang viral di media sosial Facebook.
“Tidak setiap hari Anda mengoperasi tumor sebesar itu!,” ucap ketua ahli bedah Glaucio Boechat mengatakan kepada Jam Press tentang prosedur yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang terjadi pada 31 Agustus 2022.
Dilansir dari laman New York Post, sesak napas yang diderita wanita itu diduga kuat telah disebabkan oleh berat tumor yang sangat besar.
Foto-foto yang dibagikan oleh Dr. Boechat, menggambarkan pertumbuhan sebelum dan sesudah ekstraksi dari tubuh wanita tersebut.
Foto yang terakhir menunjukkan dokter berpose dengan tumor pasca operasi seperti petani dengan labu berharga.
“Itu adalah tumor terbesar yang pernah saya operasi dan tentu saja salah satu yang terbesar yang pernah diangkat siapa pun,” kata ahli bedah, yang memiliki pengalaman hampir dua dekade.
Para ilmuwan berspekulasi bahwa massa tersebut berasal dari rahim wanita tetapi tidak akan tahu pasti sampai hasil biopsi tiba dalam waktu sekitar 20 hari, Jam Press melaporkan
Jika itu tidak cukup mengagetkan, wanita itu memiliki gantungan besar selama lima tahun – meskipun tidak jelas mengapa itu tidak ditangani sampai sekarang.
Setelah evaluasi singkat, tim memutuskan untuk segera mengangkat tumor titanic. “Ada sekitar 13 atau 14 orang di ruang operasi,” Boechat menjelaskan. “Seluruh rumah sakit dikerahkan untuk melakukan prosedur untuk pasien.”
Dua jam kemudian, massa mamut diekstraksi dan pasien “stabil, dan bernapas tanpa bantuan peralatan apa pun,” menurut dokter.