Selama pandemi, banyak sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang bangkrut karena pembatasan mobilitas sosial, sementara yang lain kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya.
Mengenai dampak Covid-19 terhadap UMKM, Managing Director dan Partner BCG, Davids Tjhin melihat bisnis UMKM terus menghadapi tantangan terutama di masa pandemi dan ini memberikan dampak sangat serius kepada ekonomi rumah tangga.
“Pada penelitian yang dilakukan BCG dan Telkom, dampak pandemi bagi Indonesia, khususnya pada sektor bisnis sangat serius. Semua sektor usaha, baik perusahaan skala besar maupun UMKM mengalami penurunan pendapatan hingga lebih dari 80%,”ujar Davids.
Persoalannya, kata Davids, pelaku UMKM juga dirundung persoalan klasik yang bertambah parah dengan adanya pandemi.
Dukungan pendanaan (57%) adalah tantangan yang paling signifikan, diikuti oleh kesulitan di pusat pelatihan dan pembelajaran digital (49%), dukungan regulasi (43%), dan kebutuhan akan layanan konsultasi atau pendampingan bisnis (32%).
Langkah Strategis Atasi Hambatan
Lebih lanjut, Fajrin juga mengatakan transformasi digital menyediakan platform penting untuk mendukung dan meningkatkan peluang bagi UMKM selama periode yang penuh tantangan ini.
Teknologi digital, sambungnya, dapat memberikan akses yang sangat berharga untuk memastikan kelangsungan bisnis saat mengakses pasar baru yang sedang berkembang secara nasional, regional, dan global.
“Teknologi digital juga memberikan jalur yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan proses dan cara kerja, dan mengurangi biaya bisnis yang sedang berlangsung,” tambah Fajrin.
Untuk mengatasi hambatan yang dialami pelaku sektor usaha mikro, kecil dan menengah, riset Telkom Indonesia dan BCG memberikan 6 rekomendasi strategis yang dapat mendukung transformasi digital UMKM.
Pertama, penggunaan teknologi digital untuk menetapkan strategi, riset pasar terkait produk yang diminati konsumen. Kedua, menggunakan platform e-commerce atau teknologi cloud untuk membantu UMKM mencari pemasok barang dan jasa serta membangun kolaborasi yang memungkinkan pelaku usaha sektor ini membangun infrastruktur digital dengan biaya yang efektif dan terukur.
Ketiga, UMKM akan mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas. Keempat, dengan mengadopsi teknologi digital akan membuat pelaku UMKM meningkatkan skill dan pengetahuannya terkait digitalisasi.