Setelah mendapatkan pengakuan yang disampaikan, mulanya keluarga memutuskan tidak melanjutkan proses hukum karena didasari beberapa pertimbangan, salah satunya penyelesaian yang akan difasilitasi Ponpes Gontor. Namun soimah ingin lebih mengetahui kronologis sampai meninggalnya AM. Dan ingin mengetahui siapa aja pelaku yang melakukan penganiayaan.
“Intinya kami ingin pelaku dan keluarganya untuk duduk satu meja, ingin tahu kronologi hingga meninggalnya anak kami,” kata Soimah.
Tetapi sudah hampir dua pekan pihak keluarga masih belum juga menemukan titik terang dan juga tindak lanjut dari ponpes.
Ia berinisiatif meminta bantuan hukum ke pengacara kondang Hotman Paris. Dan seketika itu langsung mendapat perhatian publik.
“Saya akan mendampingi ibu Soimah, ibunda dari AM,” ujar Hotman Paris beberapa waktu lalu.
Di Palembang, pada Selasa (6/9), pengacara yang mendampingi orangtua AM, Titis Rachmawati mengungkapkan, “Keluarga AM menyesalkan sikap pihak Pesantren Gontor yang terkesan menutupi peristiwa sebenarnya yang menyebabkan putra sulung Ibu Soimah meninggal. Ada hal yang tak konsisten ketika awal mengatakan anaknya meninggal karena sakit. Ketika mereka memaksa membuka jenazah melihat kondisi, baru mengaku ternyata dianiaya.” Tetapi sayangnya belum ada Tindakan atau sikap yang diambil dari ponpes. Maka terpaksa ia akan menempuh jalur hukum.
“Kami akan meneruskan ini ke ranah hukum. Sesuai statement Gontor mengakui penganiayaan. Disesalkan sudah tahu ada penganiayaan kenapa dikemas ada surat kematian karena sakit,” lanjut Titis.
Sementara, untuk laporan kepolisian saat ini diusut dengan LP model A atas kasus temuan kepolisian.
“Apabila dibutuhkan untuk membuat laporan baru model B kami akan buat, tapi untuk sekarang Polres Ponorogo sudah menanganinya dengan laporan model A,” ujar Titis.
Selain itu, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, melalui Juru Bicaranya, Noor Syahid akhirnya mengakui penyebab meninggalnya santri AM memang karena adanya penganiayaan.
“Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum [AM] wafat,” kata Noor Syahid, melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/9).