BANDUNG – Program Bandung Caang Baranang bakal disokong dengan anggaran yang lebih besar. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelontorkan dana sebesar Rp55 miliar. Anggaran itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu Rp30 miliar.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung yang memiliki kewenangan tersebut, saat ini tengah menyoroti ribuan lampu penerangan jalan umum (PJU) yang masih tidak beroperasi. Mati total tidak ada pencahayaan.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dishub Kota Bandung, Panji Krismandi menyebut, berdasarkan data yang dihimpun dari sebanyak 46.000 PJU, per 31 Juli kemarin, terdapat 2.900 PJU yang tidak menyala.
“Dengan Bandung Caang, warga bakal lebih aman, lebih nyaman saat melaksanakan kegiatan,” ucap Panji kepada Jabar Ekspres, pada Rabu (7/9).
Sedangkan, titik-titik yang masih dinilai kurang pencahayaan, Panji mengungkapkan bahwa masih banyak tersebar di kawasan Bandung sebelah utara.
Diantaranya seperti daerah Cibeunying, Coblong, dan sekitar Bandung Wetan. “Paling banyak itu, daerah perkotaan,” imbuhnya.
Lalu untuk pemeliharaan lampu-lampu mati, dirinya membeberkan, pihaknya sudah mengerahkan delapan regu yang setiap hari berkeliling. Mereka diberi tugas untuk melakukan survey lokasi PJU yang dianggap tidak menyala.
“Tiap hari bergerak. Selain memperbaiki yang mati, kami ada tim survey. Nanti yang mati dihitung dan dijadwalkan untuk diperbaiki,” jelasnya.
“Itulah fungsinya (mereka), keliling tiap hari untuk memastikan lampu-lampu Kota Bandung tetap menyala,” tambahnya.
Dia menambahkan, selain mengandalkan petugas, organisasi perangkat daerah (OPD) kewilayahan pun diberi pemberitahuan soal program Bandung Caang Baranang.
“Karena (kecamatan), mereka mata dan telinga kepemerintahan. Kalau ada apa-apa soal perlengkapan jalan silahkan bisa menghubungi kami,” pungkasnya. (zar)