Liam Then
Politikus Indonesia tentu sangat mengharapkan, basis dukungan gratis ,tak perlu ongkos. Saya bahkan tak perlu jadi politikus , supaya tahu. Betapa beratnya tekanan biaya dalam operasional. Karena sudah banyak cerita horror Anggota Dewan Yang Terhornat yang beredar. Ada yang sampai trauma dengan telepon asisten. Atau bunyi pintu ruangan yang terketok. Karena ada probabilitas ,begitu pintu di buka ,yang muncul, wartawan, lsm,pemuka masyarakat basis dukungan. Mereka datang minta sumbangan. Manusia jaman sekarang, yang namanya uang, tentu sangat berat berpisah dengannya. Sebagian besar kita, tentu ingat perasaan nelangsa. Waktu berpisah dengan lembaran seratus ribuan dari dompet. Waktu melihat deretan jumlah angka di rekening bank bukannya bertambah ,tapi berkurang. Begitulah kira-kira empati saya kepada politikus RI. Kasihan juga. Tapi saya lebih kasihan lagi kepada konstituen khusus. Yang datang kelapangan-lapangan saban lima tahun. Memakai kaus yang ada sablon lambang partai. Mereka berdiri,dibawah panggung,dibawah terik sinar matahari. Di beri makan nasi kotak, atau kotak isi snack,kue, plus air mineral. Mendengarkan orasi, yang belum tentu mereka mengerti. Pulangnya di sangu 50-100rb.Beberapa tahun sekali. Salah satu masalah kronis di RI. Salah kaprah dan kebiasaan mengurat,mendarah daging di masyarakat. “yang diatas” harus memberi ke yang di bawah. Yang di bawah ngarep,yang diatas (politikus,pejabat)kelimpungan.
daeng romli
Gara2 amplop sang kyai, suharso monoarfa “dipaksa” turun dr ketua PPP. Mungkin dia kurang familiar dgn kebiasaan warga yg sowan ke kyai dan sekedar memberi “sedikit uang”. Atau juga mungkin yg dimaksud Suharso bukan amplop itu, tp amplop lain yg diberikan oleh seorang pejabat negara kepada kyai tertentu dan itu menjelang pilpres. dan itu saya rasa tdk sedikit isinya. Mungkin ada yg masih ingat….Abah Pasti ingat krn itu viral….#melawanlupa Salam
Er Gham
Ini kudeta Abah. Tidak ada pengunduran diri. Dilakukan saat ybs traveling, tidak berada di Jakarta. Dilakukan secara terburu buru. Sekarang Pak Monoarfa akan serang balik.