PA 212: Bila Harga BBM Tak Turun, Jokowi yang Harus Turun

JABAREKSPRES.COM – Dampak kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah pada Sabtu (3/9) lalu, kini mulai terasa.  Beberapa elemen masyarakat mengancam melakukan aksi demo. Salah satunya Persaudaraan Alumni ( PA 212).

PA 212 mengancam akan turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan Presiden Jokowi.

“InsyaAllah kami akan komunikasikan segera untuk bisa turun aksi menolak kenaikan BBM,” kata
Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin.

Meski sudah memastikan akan ada aksi, namun Novel belum bisa memastikan  berapa banyak massa yang ikut turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM tersebut.

Novel menuturkan, alumni yang nantinya akan turun ke jalan akan mendesak Jokowi sampai haga BBM kembali diturunkan.

Bila dalam aksi ini, Presiden Jokowi juga tak mengabulkan tuntutan PA 212 yakni harga BBM diturunkan, maka konsekwensinya Presiden Jokowi lah yang harus turun dari jabatannya.

“Konsekwensi apabila (harga BBM) tidak turun maka Jokowi wajib turun karena sudah benar- benar sangat membohongi rakyat dan ingkar janji yang akut,” tegas Novel.

Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM, kenaikan BBM kali ini sangatlah mengejutkan rakyat. Pasalnya kenaikan BBM subsidi dan non subsidi sangatlah tinggi.

Adapun rincian harga Pertalite yang sebelumnya dari Rp 7.650 naik menjadi Rp 10.000/liter. Dengan begitu kenaikannya Rp 2350.

Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800/liter. Sedangkan pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter. (poj)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan