J Trust Bank Tambah Lagi Modal Inti Minimum Rp 501.86 M

JAKARTA – PT Bank JTrust Indonesia, Tbk  atau J Trust Bank kembali melakukan setoran modal sebagai syarat pemenuhan modal inti yang dimiliki perusahaan bank.

Setoran modal dilakukan langsung oleh pemegang saham Pengendali  yang berkedudukan di Tokyo.

Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai mengatakan pihaknya menambah modal dengan jumlah Rp 501,86 miliar. Bank ini juga telah terdaftar di Tokyo Stok Exchange.

‘’Jadi per Juli 2022 modal inti J Trust Bank menjadi semakin kuat sebesar Rp 2,65 triliun,’’ kata Ritsuo Fukadai dalam keterangannya, Kamis, (1/9).

Setoran ini merupakan wujud komitmen pemegang saham pengendali untuk memenuhi syarat pemenuhan modal inti minimum bank sebesar Rp 3 Triliun pada 31 Desember 2022.

Berdasarkan laporan keuangan triwulan II, per Juni 2022 J Trust Bank meraih laba bersih sebesar Rp15,72 miliar dibandingkan rugi bersih Rp295,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada sisi kredit, Bank mencatat pertumbuhan sebesar 52,57 persen menjadi Rp15,28 triliun serta pertumbuhan simpanan nasabah sebesar 26,57 persen menjadi Rp20,18 triliun pada posisi bulan Juni 2022 dibandingkan Desember 2021.

J Trust Bank juga baru saja menerima penghargaan dari Warta Ekonomi dalam ajang Indonesia Best Bank Awards 2022 dengan tema “Being a Winner in Post-Pandemic within Digital Utilization” pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Penghargaan kali ke-7 ini diberikan kepada bank terbaik dengan kinerja keuangan yang optimal sehingga memiliki kondisi yang sangat sehat atau sehat.

Pada kesempatan ini, PT Bank JTrust Indonesia, Tbk menerima penghargaan sebagai Indonesia Best Bank 2022 for The Strengthening Synergy and Expand Business Segmentation, Kategori: KBMI 1.

Penilaian dilakukan tim riset Warta Ekonomi menggunakan pendekatan Risk-Based Bank Rating (RBBR) dan desk research pada laporan tahunan (annual report) tahun 2021 dan laporan keuangan 2021-2022.

Di samping itu dilakukan turut dilakukan pengukuran tingkat kesehatan bank menggunakan variabel yang terdiri dari enam aspek yaitu: Profil Risiko; Tata Kelola Perusahaan; Rentabilitas (Earning); Permodalan; Kinerja Intermidiasi; dan Digital Shifting Condition.

“ Kami menghaturkan terima kasih sedalam-dalamnya atas kepercayaan dan dukungan berbagai pihak yang setia maju bersama kami,’’ ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan